Tak Vaksinasi Warga Palestina di Wilayah Pendudukan, Raja Yordania Kecam Israel
Jumat, 29 Januari 2021 | 02:45 WIB
Jakarta, NU Online
Israel melakukan pendudukan atau pencaplokan di wilayah Tepi Barat dan di Jalur Gaza yang banyak terdapat warga Palestina. Tetapi Pemerintah Israel tidak melakukan vaksinasi untuk rakyat Palestina di wilayah pendudukan tersebut sehingga memicu kecaman dari Raja Yordania, Abdullah II.
Raja Abdullah II pada Kamis (28/1) mengecam Israel dan mengatakan kegagalan Israel melakukan vaksinasi Covid-19 bagi rakyat Palestina yang berada di bawah pendudukan mereka di Tepi Barat dan di Jalur Gaza sebagai suatu hal yang kontraproduktif.
"Israel telah meluncurkan vaksin dengan sangat sukses namun tidak dengan Palestina," ujar Abdullah dalam Forum Ekonomi Dunia tahunan di Davos, Swiss dilansir AFP.
"Anda tidak dapat memvaksinasi satu bagian dari masyarakat Anda sementara yang lain tidak dan berpikir bahwa Anda akan aman," katanya melalui konferensi video. "Itu adalah pelajaran nomor satu yang diajarkan Covid-19 kepada kita," tegas Raja Abdullah II.
Israel telah meluncurkan program vaksinasi satu bulan lalu. Sejak itu, hampir 2,8 juta dari sembilan juta penduduknya telah menerima suntikan pertama, dengan setengah dari jumlah itu sudah mendapatkan dosis kedua juga.
Meskipun pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19, tetapi tidak untuk warga Palestina. Tindakan itu kontan memicu kritik tajam dari berbagai kelompok hak asasi manusia dan Palestina sendiri.
Awal bulan ini, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mendesak komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel dan memastikan bahwa mereka memberikan vaksin kepada semua warga Palestina yang tinggal di bawah pendudukan Israel.
Abdullah II mengatakan, virus Corona tidak peduli dengan perbatasan, orang kaya atau orang miskin atau siapa pun. “Kita harus melihat fungsi dan tantangan yang ada di depan kita, untuk dapat saling berkomunikasi dan menyadari bahwa kita adalah satu dunia, satu desa kecil,” kata Raja Abdullah II.
Sekitar 2,8 juta orang Palestina hidup di bawah pendudukan Israel di Tepi Barat sementara dua juta orang terkepung di Jalur Gaza yang miskin dan diblokade oleh Israel.
Pada pertengahan Januari, di bawah tekanan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia, layanan penjara Israel mengatakan mereka telah mulai memvaksinasi semua tahanannya, termasuk sekitar 4.400 orang Palestina yang ditahan di penjara mereka.
Yordania yang merupakan rumah bagi pengungsi Palestina, Suriah, dan Irak, meluncurkan kampanye vaksinasi sendiri awal Januari 2021. Pihak Yordania berharap dapat memberikan vaksin gratis kepada seperempat dari 10 juta penduduk negara itu, termasuk penduduk asing.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon