Internasional

Tentang Seseorang yang Berhaji Anak Keturunan Bakal Jadi Haji

Sabtu, 31 Agustus 2019 | 04:30 WIB

Tentang Seseorang yang Berhaji Anak Keturunan Bakal Jadi Haji

Jamaah haji asal Surabaya, Khalid percaya seorang haji akan diikuti keturunannya bakal berhaji.

Madinah, NU Online
Berbagai pengalaman spiritual dialami oleh para jamaah haji saat dan setelah menjalankan rukun Islam kelima ini. Pengalaman yang setiap individu berbeda-beda ini akan terus tertanam dalam angan-angan dan diyakini sehingga akan terwujud dalam kehidupan sehari-hari setiap pribadi Muslim.
 
Keyakinan yang ada selama ini, misalnya, siapa saja yang mampu berhaji maka keturunannya juga akan ada yang bisa berhaji. Keyakinan seperti ini dialami oleh keluarga salah satu jamaah dari Jombang, Jawa Timur, Khatib, saat mengungkapkannya kepada NU Online.
 
Jamaah haji kelompok terbang (kloter) 52 Surabaya ini mengisahkan bahwa sampai dengan saat ini, ada saja keluarganya yang berangkat haji.
 
"Nggak tahu kenapa, Mas. Setelah ada satu yang haji, ada terus yang berangkat haji dari keluarga saya setiap tahunnya," kata jamaah yang sudah menunggu keberangkatan hajinya selama delapan tahun lebih ini, Jumat (30/8).
 
Ditemui bersama rekannya di Masjid Nabawi, Madinah, Khatib melanjutkan bahwa keyakinan ini menjadi motivasi tersendiri bagi ia dan keluarganya untuk terus berusaha mewujudkan mimpi menjadi tamu Allah di Baitullah.
 
Selain keyakinan tersebut, Khatib menambahkan bahwa haji diyakini mampu menjadi sarana 'mengecas ruh' untuk meningkatkan ibadah baik secara kualitas dan kuantitas. Dengan perjuangan fisik dalam berhaji, ia berharap peningkatan ibadah mampu diteruskan saat di tanah air.
 
"Kalau haji perasaan saya nggak ada capeknya. Semangat terus dalam beribadah baik sunah maupun wajib. Kita terpacu terus untuk beribadah," ungkapnya.
 
Kondisi nikmat beribadah ditambah kurang menjga diri inilah yang terkadang bagi sebagian jemaah secara tidak sadar mengakibatkan kondisi fisik menurun dan jatuh sakit.
 
"Sebagian temen-temen sudah batuk. Saat ini giliran saya yang batuk dan pilek, Mas," katanya tentang penyakit batuk dan pilek yang memang mendominasi sehingga muncul istilah bahwa yang tidak batuk selama musim haji hanya unta dan tiang listrik.
 
Khatib juga melihat bahwa sisi kesabaran dalam berhaji benar-benar diuji. Rangkaian haji yang diikuti oleh jutaan Muslim dari berbagai penjuru dunia mengajarkan bahwa manusia tidak boleh egois. Perbedaan dalam segala hal saat berhaji harus dipahami oleh setiap jamaah.
 
Ia pun berharap pengalaman spiritual selama haji dan penggemblengan pribadi terkait ibadah, akan benar-benar dipertahankan dan ditularkan setelah kembali ke tanah air.
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan