Jakarta, NU Online
Sejumlah tokoh dunia Islam yang terdiri dari para ulama, pemikir, dai, dan pejabat memenuhi undangan Palestina untuk melakukan pertemuan secara virtual, Senin (29/6) sekita pukul 19. 00 WIB. Pertemuan dipimpin Ketua Mahkamah Agung Palestina Palestina Syekh Mahmud Al-Habbas. Pada perbukaan, Al-Habbas mengatakan, pertemuan ini bertujuan untuk lebih lantang lagi menyuarakan umat Islam dunia untuk Palestina.
“Untuk mengatakan TIDAK kepada lawan dan TIDAK untuk penjajahan atas Palestina. Perdamaian tidak datang dengan penjajahan. Maka, pada kesempatan ini, kami akan mempersilahkan kepada para tamu untuk menyampaikan sambutannya dalam kesepakatannya atas Negeri Palestina. Kami persilakan setiap sambutannya dengan durasinya masing- masing 5 menit dengan ringkas dan tepat sasaran atas permasalahan umat dan juga dunia ini, persoalan ini tidak hanya bagi umat Islam,” jelas Al-Habbas dengan menggunakan bahasa Arab, yang diterjemahkan Himaya, mahasiswi Darussunah, Ciputat.
Ia kemudian mempersilkan Pembicara pertama, Ahmad Rwad. Ia berasal dari kota Quds, Palestina., “Kami berterima kasih atas kesempatan ini. Mengenai persoalan Palestina yang terjadi sekarang ini, tepatnya atas pendudukan Israel.
Pembicara selanjutnya adalah Menteri Agama Turki Ali Erbas, “Saya bahagia bisa bersua dengan Anda semuanya dalam kesempatan ini, yang semoga pertemuan ini dapat menjadi wasilah kebaikan dan hasil yang baik. Sebagaimana kita tahu bersama bahwa Quds adalah negerinya para nabi dan rasul, kota yang penuh berkah dengan adanya Masjid al- Aqsa, dan juga peninggalan budaya Islam,” katanya.
Karena itu, dengan terampasnya Quds oleh kaum penjajah, sekarang umat Islam pun dilarang untuk shalat di dalamnya. Hal ini disebabkan oleh siasat keji oleh penjajah yang sangat merugikan.
“Maka, wajib bagi seluruh umat atas penegakan Quds dan menolak penjajahan. Quds permasalahan untuk seluruh umat Muslim, bukan hanya bagi orang Arab saja. Saya tekankan sekali lagi bahwa kami mendukung Quds sampai kembalinya lagi. Di Turki, pembahasan dan diskusi mengenai Quds diadakan setiap minggunya, bahkan setiap harinya,” tegasnya.
Syekh Syauqi ‘Alam seorang ulama Mesir mengatakan, pada waktu ini, dengan menengok pada sejarah dan jejak agama dari pemerintahan Palestina, maka tidak heran bila cendekiawan Al-Azhar mendukung untuk membantu Palestina.
“Apalagi melihat terjadinya banyak dusta dan fitnah disana dan disini. Persoalan inijuga adalah permasalahan agama. Masjid Al- Aqsa sama mulia dan sucinya dengan Masjid al Haram dan Masjid Nabawi. Maka, tidak ragu lagi, ini adalah jihad untuk menghasilkan kemaslahatan manusia. Maka, sudah seharusnya mengembalikan Quds kepada pihak yg berhak. Bahwasanya permasalahan Quds adalah tanggung jawab untuk kaum Arab dan umat Muslim semuanya,” jelasnya.
Pembicara lain di antaranya adalah Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan tokoh-tokoh lain seperti Pakistan, Bahrain, Australia, Malaysia, dan lain sebagainya.
Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Alhafiz Kurniawan