Wabah Virus Corona Bikin Warga Tiongkok Kini Rajin ke Tempat Ibadah
Kamis, 27 Februari 2020 | 08:00 WIB
Bahkan tidak hanya berdoa, tetapi warga juga melakukan ritual dan upacara serta membuka donasi sumbangan hingga berhasil mengumpulkan dana sebesar 30 juta dolar Amerika Serikat setara Rp416 miliar lebih.
Seorang antropolog di Xi'an Jiaotong-Liverpool University di Suzhou, Wu Keping dikutip The New York Times menyampaikan 10 tahun lalu warga luar mungkin tidak mudah menemukan warga Tiongkok terlibat dalam kegiatan keagamaan.
Khusus terkait mobilisasi peran tokoh agama untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial, Partai Komunis Tiongkok yang saat memegang tampuk kekuasaan menutup diri bahkan membatasi. Partai Komunis telah lama tidak mempercayai organisasi apa pun dari gereja hingga badan amal kelompok sipil.
Bahkan Partai Komunis beberapa tahun yang lalu memberlakukan peraturan baru untuk memperketat kontrol negara yang sudah parah. Beberapa kontribusi baru-baru ini terhambat oleh tekanan semacam itu.
Awal bulan ini, tujuh gereja Protestan bawah tanah di Beijing mengumpulkan donasi yang terkumpul sebesar 10.000 dolar Amerika untuk membeli masker wajah dan disinfektan bagi mereka yang ada di Wuhan.
Sayangnya aksi itu tidak direspons baik oleh pejabat pemerintah di Tiongkok. Setelah mengirim donasinya pada 5 Februari 2020 lalu, polisi memanggil para pemimpin gereja untuk diinterogasi dan meminta mereka menghentikan kegiatan penggalangan dana itu.
“Di Tiongkok pemerintah suka mengontrol semua saluran untuk menyumbangkan uang. Mereka tidak suka masyarakat sipil untuk berpartisipasi, dan terutama bukan organisasi berbasis agama,” kata Huang Lie, salah seorang pastor sebuah gereja bawah tanah di Wuhan.
Namun saat ini banyak kelompok agama terutama yang telah terdaftar di pemerintah telah melakukan hal itu. Menurut angka terbaru dari situs web mereka, Asosiasi Buddhis Tiongkok telah menyumbang 14 juta dolar Amerika untuk perang melawan virus corona.
Asosiasi Protestan 10 juta dolar Amerika, Asosiasi Islam 4,5 juta dolar Amerika, asosiasi Katolik 1,5 juta dolar Amerika dan asosiasi Tao 1,9 juta dolar Amerika.
Pewarta: Fathoni Ahmad