Wapres AS Desak Gencatan Senjata, Sebut Tragedi di Gaza Sangat Tidak Manusiawi
Senin, 4 Maret 2024 | 23:45 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, Palestina.
"Mengingat besarnya skala penderitaan di Gaza, harus ada gencatan senjata segera setidaknya selama enam minggu ke depan, dan itulah yang saat ini sedang dibahas," kata Harris dalam pidatonya memperingati The 59th Anniversary of Bloody Sunday di Selma, Alabama, disiarkan dari YouTube The White House, Senin (4/3/2024).
"Ini akan membuat para sandera keluar dan mendapat banyak bantuan," tutur dia.
Ia juga mengeluarkan teguran yang jarang terjadi terhadap Israel. Harris menambahkan, Israel harus berbuat lebih banyak untuk memungkinkan pengiriman bantuan, termasuk membuka penyeberangan perbatasan baru dan berkomitmen untuk tidak menerapkan pembatasan yang tidak perlu.
"Masyarakat di Gaza kelaparan. Kondisinya amat tidak manusiawi dan rasa kemanusiaan kita memaksa kita untuk bertindak," kata Harris
"Pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan. Tidak ada alasan," tambah dia.
Pada kesempatan itu, Harris membahas tragedi hari Kamis (29/2/2024) di mana lebih dari 100 warga Palestina terbunuh ketika mereka mencoba mengakses bantuan makanan di Kota Gaza. Ia mengatakan bahwa terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh.
"Hati kami hancur untuk para korban tragedi mengerikan itu," katanya.
Harris juga menantang Hamas untuk menerima persyaratan perjanjian gencatan senjata yang menurut para pejabat AS telah diterima secara luas oleh Israel.
"Hamas harus menyetujui kesepakatan itu. Mari kita lakukan gencatan senjata. Mari kita satukan kembali para sandera dengan keluarga mereka. Dan mari kita berikan bantuan segera kepada masyarakat Gaza," jabarnya.
Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban tewas Palestina sejak perang yang meletus pada 7 Oktober 2023 lalu telah mencapai angka lebih 30 ribu jiwa dengan lebih dari 76 ribu korban luka-luka.
Militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 30.738 warga Palestina. PCBS mencatat bahwa 30.320 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 418 korban jiwa terdapat di Tepi Barat. Korban luka-luka saat ini mencapai 76.183.