Lembaga Fakakiyah PWNU Jakarta Ungkap 3 Faktor Potensi Air Pasang Awal Tahun Baru
Ahad, 14 Desember 2025 | 10:00 WIB
Warga mengamati kondisi banjir rob dari atas bangunan saat hujan di wilayah pesisir Jakarta. Fenomena rob diprediksi meningkat pada awal Januari 2026 akibat konfigurasi astronomis Bulan dan Matahari. (Foto: LFNU DKI Jakarta)
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jakarta menyampaikan analisis falakiyah terkait potensi peningkatan tinggi pasang maksimum air laut berdasarkan konfigurasi posisi Bulan dan Matahari terhadap Bumi menjelang awal tahun baru.
Sekretaris LFNU Jakarta Ikhwanudin menjelaskan sedikitnya ada tiga faktor astronomis yang berpotensi meningkatkan tinggi pasang maksimum pada awal tahun, yaitu jarak terdekat Bulan dengan Bumi (perigee), purnama, dan jarak terdekat Bumi dengan Matahari (perihelion), yang waktunya beriringan antara 2 dan 3 Januari 2026.
"Bulan berada di posisi perigee pukul 04.44 WIB tanggal 2 Januari. Purnama terjadi pukul 17.04 WIB tanggal 3 Januari, dan pada malam harinya, sekitar pukul 23.00 WIB, Bumi berada di posisi perihelion," jelasnya kepada NU Online Jakarta, Sabtu (13/12/2025).
Ikhwanudin menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan sejumlah langkah mitigasi rob yang perlu terus diperkuat dan diprioritaskan guna mengantisipasi potensi rob akibat konfigurasi astronomis tersebut.
"Penting bagi Pemerintah Provinsi untuk terus memperkuat dan memprioritaskan upaya mitigasi rob yang telah dilakukan guna mengantisipasi potensi rob akibat konfigurasi astronomis," imbuhnya.
Selengkapnya klik di sini.