Jateng

Pelatihan Hortikultura Dorong Kemandirian Petani Nahdliyin di Purworejo

Rabu, 19 November 2025 | 13:00 WIB

Pelatihan Hortikultura Dorong Kemandirian Petani Nahdliyin di Purworejo

Foto bersama usai acara Bimbingan Lanjutan dan Evaluasi Pasca Pelatihan Tahun 2025 di Balai Latihan Kerja (BLK) Pondok Pesantren Al Quddus, Desa Jogoresan, Purwodadi, Purworejo.

Purworejo, NU Online Jateng

Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Purworejo bersama Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jawa Tengah menggelar Bimbingan Lanjutan dan Evaluasi Pasca Pelatihan Tahun 2025 di Balai Latihan Kerja (BLK) Pondok Pesantren Al Quddus, Desa Jogoresan, Purwodadi, Senin–Rabu (17–19/11/2025).

 

Kegiatan yang dibuka Wakil Ketua PCNU Purworejo, Agus Muzamil, ini menjadi sarana penguatan kapasitas petani Nahdliyin khususnya di sentra hortikultura wilayah Urut Sewu—meliputi Purwodadi, Bagelen, Ngombol, dan sekitarnya.

 

Ketua LPPNU Purworejo, Machrus, menyampaikan bahwa pelatihan difokuskan untuk meningkatkan kemandirian petani dalam produksi hortikultura maupun sarana penunjang seperti pestisida nabati. 

 

“Pelatihan ini tidak hanya menambah keterampilan, tetapi juga meneguhkan motivasi petani Nahdliyin di Urut Sewu agar semakin mandiri,” terangnya.

 

Sebanyak 30 peserta dari MWCNU Purwodadi, Bagelen, Ngombol, serta tambahan peserta dari Banyuurip dan Kutoarjo (Zona 5) mengikuti pelatihan yang terdiri dari 60 persen praktik lapangan dan 40 persen materi teori. Para pemateri berasal dari instruktur Bapeltan serta petani purnawidya yang telah dinilai kompeten.

 

Kepala Bapeltan Jawa Tengah, Opik Mahendra, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan komitmen bersama pemerintah dan NU dalam membangun kekuatan baru petani Nahdliyin berbasis pesantren. 

 

“Semangatnya adalah ya santri, ya petani. Pondok pesantren didorong menjadi pusat pengembangan pertanian, selaras dengan kebijakan Presiden Prabowo Subiyanto tentang ketahanan pangan,” ujarnya.

 

Opik juga menilai Purworejo memiliki peluang pasar yang besar, didukung keberadaan Bandara YIA dan rencana pembangunan Embarkasi Haji. Karena itu, ia mendorong santri dan petani Nahdliyin menerapkan budidaya modern, efisien, serta terhubung dengan rantai pasar luas. Tantangan pertanian seperti akses lahan, regenerasi petani, hingga rendahnya minat generasi muda juga harus dijawab melalui pemanfaatan teknologi dan media sosial.

 

Wakil Ketua PCNU Purworejo, Agus Muzamil, mengapresiasi LPPNU yang berhasil menghadirkan program strategis bagi kemandirian ekonomi warga. Ia menegaskan pentingnya tindak lanjut dari peserta pascapelatihan. “Ada target, ada aksi, ada sinergi. Ketika petani NU berdaya secara ekonomi, insyaallah akan membawa keberkahan bagi jamaah dan jam’iyah,” tambahnya.

 

Selengkapnya klik di sini.