Siswa MA Salafiyah Kajen Pati Ciptakan Teknologi Pemantau Fisiologis Siswa untuk Tingkatkan Kualitas Belajar
Ahad, 28 Desember 2025 | 07:00 WIB
Siswa MA Salafiyah Kajen Pati meraih medali emas pada ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2025.
Pati, NU Online Jateng -
Siswa Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah Kajen Pati kembali mengharumkan dunia pendidikan madrasah dengan meraih medali emas pada ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2025.
Kompetisi internasional tersebut digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 18–21 Desember 2025 dan diikuti 1.567 tim dari 13 negara.
Tim MA Salafiyah Kajen yang terdiri atas Hilya Mafaza, Sabrina Nazilatur Rohmah, Muhammad Ridwan Arsyad, Nazwa Cahya Mutiara, dan Shofi Aulya Luthfyana berhasil memikat dewan juri melalui karya penelitian berjudul “IoT-Based Smart Adaptive Classroom Integrating Smartband and Environmental Sensors for Real-Time Learning Optimization.”
Penelitian tersebut mengembangkan teknologi ruang kelas cerdas berbasis Internet of Things (IoT) yang mengintegrasikan smartband dan sensor lingkungan.
Inovasi ini memungkinkan pemantauan kondisi fisiologis siswa serta parameter lingkungan kelas secara real-time, seperti suhu dan kualitas udara.
Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk menyesuaikan kondisi ruang belajar secara adaptif guna meningkatkan kenyamanan, konsentrasi, dan efektivitas pembelajaran.
Sebagai bentuk perlindungan atas orisinalitas karya, penelitian ini juga telah didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Langkah tersebut menjadi bagian dari komitmen madrasah dalam menumbuhkan budaya riset yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Salah satu anggota tim, Hilya Mafaza, mengungkapkan bahwa keikutsertaan dalam I2ASPO 2025 memberikan pengalaman berharga, terutama dalam pengembangan kemampuan riset, kerja sama tim, serta presentasi ilmiah di tingkat internasional.
“Proses penelitian hingga kompetisi melatih kami untuk lebih disiplin, bertanggung jawab, dan berpikir kritis dalam menyelesaikan persoalan nyata di bidang pendidikan. Prestasi ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus belajar dan berkarya,” ujarnya, Sabtu (27/12/2025).
Tim MA Salafiyah Kajen didampingi dua guru pembimbing, yakni Isyarotuz Zakiyyah sebagai pembimbing bidang biologi dan Moch Chamdan Yuwafi sebagai pembimbing bidang teknologi.
Chamdan menilai penelitian tersebut menunjukkan kemampuan siswa dalam mengintegrasikan teknologi dengan kebutuhan riil dunia pendidikan.
“Pemanfaatan teknologi IoT ini sangat tepat guna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Medali emas ini menjadi bukti bahwa siswa madrasah mampu melahirkan inovasi yang kompetitif di tingkat internasional,” tuturnya.
Sementara itu, Isyarotuz Zakiyyah menambahkan bahwa penelitian ini memiliki pendekatan komprehensif karena turut memperhatikan aspek fisiologis siswa dalam proses belajar.
“Kondisi fisik dan lingkungan belajar sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan performa akademik. Penelitian ini mengakomodasi hal tersebut secara ilmiah,” jelasnya.
Selengkapnya klik di sini.