Unisma Kukuhkan 3 Guru Besar Baru, dari Pakar Biokonservasi hingga Teknologi Informasi
Senin, 13 Oktober 2025 | 06:00 WIB
Malang, NU Online
Universitas Islam Malang (Unisma) mengukuhkan tiga Guru Besar baru dalam Sidang Senat Terbuka yang berlangsung di Gedung Bundar Unisma, Selasa lalu. Tiga guru besar ini berasal dari berbagai bidang yang berbeda.
Mereka adalah Prof. Dr. Dwi Fita Heriyawati, S.Pd., M.Pd., yang memiliki kepakaran dalam bidang Information and Communication Technology in English Language Teaching (ICT in ELT), Prof. Dr. Husain Latuconsina, S.Pi., M.Si., yang menekuni bidang Biokonservasi, serta Prof. Novi Arfarita, S.P., M.P., M.Sc., Ph.D., dengan kepakaran Bioremediasi Pertanian dan Mikroorganisme Fungsional.
Dalam sambutannya, Rektor Unisma, Prof Junaidi mengatakan, lahirnya tiga profesor baru ini menunjukkan keseriusan kampus dalam membangun kultur akademik yang sehat dan berkelanjutan. Menurutnya, keberhasilan tersebut juga merupakan buah dari pembinaan yang konsisten, baik oleh universitas maupun oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur.
"Hingga saat ini, Unisma telah memiliki 24 guru besar yang seluruhnya merupakan hasil binaan internal Unisma sendiri," ujarnya dikutip NU Online Jatim.
Prof Junaidi merasa bangga karena sejumlah fakultas di Unisma telah berhasil melahirkan profesor secara merata. Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kini tercatat ada tiga profesor, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) memiliki dua, sedangkan Fakultas Pertanian menorehkan capaian tertinggi dengan enam guru besar yang seluruhnya berasal dari Program Studi Agroteknologi.
Keberhasilan ini, menurutnya, tidak lepas dari peran pimpinan fakultas yang memberi ruang luas bagi para dosen untuk berkembang secara optimal. Namun, ia menekankan bahwa pencapaian sebagai profesor bukanlah akhir dari perjalanan akademik, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar.
"Tentu para profesor yang sudah kita lahirkan ini berada di garda terdepan dalam membawa Unisma terbang melesat menuju World Class University," terangnya.
Dia berharap para guru besar baru tersebut semakin giat menghasilkan penelitian berkualitas, mempublikasikan karya ilmiah di jurnal Internasional bereputasi, serta berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Tidak kalah penting, para profesor juga diharapkan menjadi teladan sekaligus pembimbing bagi dosen-dosen muda agar kelak dapat menyusul meraih jabatan akademik tertinggi.
Rektor Unisma menegaskan bahwa, pengukuhan tiga guru besar ini semakin memperkuat langkah kampus menuju cita-cita sebagai World Class University. Dengan bertambahnya profesor baru, Unisma optimistis akan terus melahirkan karya-karya akademik yang tidak hanya bermanfaat secara ilmiah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa dan negara.
Sementara itu, Prof Husain Latuconsina berharap hal ini dapat memperkuat kontribusi Unisma dalam bidang biokonservasi. Beberapa waktu lalu, Unisma telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia (RI) untuk meningkatkan peran universitas dalam menjaga keanekaragaman hayati dan mendorong pembangunan hijau yang berkelanjutan.
"Kami berharap Fakultas MIPA bisa menjadi leading sector dalam implementasi MoU Unisma dengan Kementerian Lingkungan Hidup," harapnya.
Tidak kalah penting, kiprah Prof Novi Arfarita juga diharapkan memberi dampak signifikan dalam bidang pertanian, khususnya melalui penelitian mikroba fungsional yang berpotensi menghasilkan biofertilizer bernama Bioferna.