Jombang

Grebeg Maulid di Kepuhkembeng, Ekspresi Syukur dan Cinta Rasul

Ahad, 21 September 2025 | 13:00 WIB

Grebeg Maulid di Kepuhkembeng, Ekspresi Syukur dan Cinta Rasul

Suasana peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Sabilal Muttaqin, Dusun Jajar, Kepuhkembeng, Peterongan, Jombang, Jumat (19/9/2025). (Foto: Kevin Nizar)

NU Online Jombang,
Ratusan warga memadati halaman Masjid Sabilal Muttaqin di Dusun Jajar, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Jumat (19/9/2025). Malam itu bukan malam biasa. Ada sebuah tradisi unik dan sarat makna yang ditunggu oleh warga, Grebeg Maulid namanya.


Grebeg Maulid bukan sekadar tradisi tahunan biasa. Ini adalah ungkapan syukur atas peristiwa mulia di bulan Rabiul Awal yakni kelahiran Nabi Muhammad saw, sekaligus ekspresi cinta yang mendalam.


Aneka perabotan rumah tangga dan barang kebutuhan sehari-hari telah tergantung di sekeliling area masjid. Mulai dari sendok, piring, baskom, hanger, tas, alat mandi, sembako, jajanan anak-anak, sayuran segar, dan buah-buahan, semuanya siap diburu warga.


Sebelum momen puncak itu, warga larut dalam lantunan shalawat yang dibawakan oleh grup banjari 'Semut Abang'. Suasana semakin khidmat saat pembacaan tahlil dan mauidhoh hasanah oleh KH Masrihan Asyari.


Namun, suasana hening itu seketika pecah begitu bacaan tahlil selesai. Tua, muda, laki-laki, perempuan, semuanya langsung menyerbu gantungan barang yang telah disiapkan takmir masjid. Teriakan bahagia, tawa lepas, dan sorak-sorai warga menjadi pemandangan yang khas pada momen itu.


“Alhamdulillah, saya dapat baskom, tas, sama hanger,” ujar Fauzan, salah satu jamaah dengan wajah berseri. “Bukan soal barangnya, tapi suasananya yang bikin kangen. Ini cara kami menyambut kelahiran Nabi," sambungnya.


Sementara itu, Fauziah, seorang ibu muda, mengaku senang meski hanya mendapatkan sebungkus jajanan dan sabun cuci piring. "Yang penting ikut meramaikan. Anakku senang, saya juga jadi merasa lebih dekat dengan Nabi," sahutnya.


Kebahagiaan tak hanya terpancar dari mereka yang berhasil membawa pulang barang. Bahkan Munir, warga yang tak kebagian apa pun, tetap terlihat sumringah. “Saya memang nggak dapat, tapi senangnya luar biasa. Lihat orang-orang bahagia saja sudah cukup,” katanya.


Selengkapnya klik di sini.