Kesehatan

Akibat Sering Menahan Kencing, Kenali Risiko dan Dampaknya bagi Kesehatan

Jumat, 29 November 2024 | 14:01 WIB

Akibat Sering Menahan Kencing, Kenali Risiko dan Dampaknya bagi Kesehatan

Ilustrasi. (Foto: dok. istimewa/X)

Jakarta, NU Online

 

Buang air kencing merupakan proses alami tubuh membuang kotoran melalui kencing, frekuensi manusia membuang air kencing normalnya bisa berlangsung 6-7 kali sehari. Punya kebiasaan buruk menahan buang air kecil bisa mengakibatkan berbagai gangguan infeksi saluran kencing dan rasa nyeri pada perut.

 

Meski begitu, tidak sedikit orang yang menunda untuk buang air kecil (BAK). Bahkan, beberapa orang sudah menjadikannya sebagai kebiasaan. Beberapa momen yang membuat seseorang menahan buang air kecil adalah saat sedang berkendara, meeting, tidak ada toilet yang memadai, atau sekadar malas ke toilet yang justru berbahaya.

 

Hal itu dijelaskan oleh dr Ita Fajri Tamim dalam dalam YouTube NU Online dengan tema "Ketahui akibat sering menahan kencing! Resiko penyakitnya bisa fatal" dikutip pada Jumat (29/11/2024). 

 

"Efek buruk kalau kita menahan kencing terlalu lama bisa mengakibatkan rasa nyeri yang tidak nyaman pada perut, mengompol, munculnya batu pada kandung kemih, infeksi saluran kencing, bahkan bisa mengakibatkan ginjal bengkak apabila sudah parah," katanya 

 

Beberapa penyakit akan muncul ketika kita sering menahan air kencing seperti yang dijelaskan Ita Fajri Tamim, sebagai berikut:

 

Pertama, muncul rasa nyeri dan tidak nyaman

Salah satu kondisi yang paling sering terjadi saat kamu menahan pipis adalah muncul rasa tidak nyaman hingga nyeri pada perut dan saluran kencing. Hal ini karena kandung kemih punya batas untuk menampung urin.

 

"Jika kamu terus menerus menahan buang air kecil, otot kandung kemih akan meregang melebihi batas kemampuannya untuk menampung air, dan akhirnya menyebabkan nyeri yang tidak nyaman," terangnya.

 

Kedua, Ngompol. Hal lain yang dijelaskan Ita resiko menahan air kencing bisa meningkatkan risiko ngompol. Walaupun otot yang mengatur terbuka dan tertutupnya ujung saluran kemih (uretra) bisa kamu kendalikan, kamu mungkin tidak mampu menahan kontraksi otot tersebut jika menahan BAK terlalu lama.

 

"Kalau sudah ngompol, tidak hanya malu, kamu juga jadi repot untuk mengganti dan membersihkan pakaian yang terkena urin, jadi jangan menunda buang air kencing" kata dia.

 

Ketiga, batu kandung kemih. Jika sudah menjadi kebiasaan dan terlalu sering dr. Ita pun menjelaskan penyakit yang lebih para lagi akibat menahan BAK yakni bisa membuat proses berkemih jadi tidak tuntas dan menyisakan sedikit urin di kandung kemih. Nah, jika terjadi terus menerus, pengendapan urin ini bisa memicu terbentuknya batu kandung kemih.

 

"Batu kandung kemih bisa membuat penderitanya merasa sulit dan nyeri saat buang air kecil, nyeri pada perut bagian bawah, dan muncul darah dalam urine," tegasnya.

 

Keempat, infeksi saluran kencing. Selanjutnya, penyakit yang banyak terjadi akibat terlalu sering menunda buang air kencing yakni bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK). Ita Fajri Tamim menjelaskan kondisi ini terjadi ketika bakteri menginfeksi saluran kemih. Saat menahan pipis, urine yang menumpuk bisa menjadi media yang baik bagi bakteri berkembang biak dan menyebabkan infeksi.

 

"Risiko ISK ini akan semakin meningkat jika kamu sedang mengalami kondisi kesehatan tertentu, seperti retensi urine, pembesaran prostat (BPH), gangguan saraf pada kandung kemih (neurogenic bladder), atau penyakit ginjal," jelasnya.

 

Kelima, inkontinensia urine. Kalau ngompolnya sesekali, mungkin tidak menjadi masalah besar, ya. Namun, jika kamu jadi nggak bisa menahan BAK sama sekali, bisa jadi kamu mengalami masalah kesehatan yang disebut inkontinensia urine.

 

Kondisi ini terjadi karena kebiasaan menahan BAK bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih. ISK bisa mengiritasi kandung kemih dan lama kelamaan bisa menyebabkan kamu kehilangan kemampuan untuk mengontrol otot saluran kemih dan akhirnya jadi ngompol terus-menerus.

 

"Kebiasaan menahan pipis terlalu sering juga diyakini bisa meningkatkan risiko atrofi otot kandung kemih, yang lama kelamaan juga bisa memicu terjadinya inkontinesia urin," ujarnya 

 

Keenam, hidronefrosis. Ita pun menjelaskan resiko menahan buang air kecil dalam waktu lama juga bisa membuat urine naik kembali ke ginjal. Hal ini dapat menyebabkan ginjal membengkak atau dalam bahasa medisnya disebut hidronefrosis.

 

"Gejala yang dapat timbul dari kondisi ini adalah nyeri punggung dan panggung, jarang buang air kecil, dan nyeri saat buang air kecil," katanya.

 

Ketujuh, infeksi ginjal. Ita menjelaskan akibat terlalu lama membuang air kencing bisa akibatkan Infeksi saluran kemih (ISK) yang terjadi akibat kebiasaan menahan buang air kecil juga bisa sampai ke ginjal. Infeksi ginjal butuh penanganan medis segera karena bila terlambat diobati dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen.

 

Biasakan diri untuk buang air kecil selama 3-4 jam sekali. Jadwal rutin buang air kecil bisa dilakukan, misal saat bangun tidur, setelah makan siang, sebelum perjalanan pulang kerja, dan sebelum tidur.