Kesehatan

Penyebab Wanita Terkena Tumor Jenis FAM, Kenali Ciri-Cirinya

Sabtu, 5 Oktober 2024 | 16:00 WIB

Penyebab Wanita Terkena Tumor Jenis FAM, Kenali Ciri-Cirinya

dr Ita Fajria Tamim. (Foto: tangkapan layar kanal Youtube NU Online)

Jakarta, NU Online

Tumor jinak yang tumbuh di payudara wanita merupakan jenis Fibro Adenoma Mamae (FAM). Tumor ini merupakan suatu benjolan kecil dalam payudara seorang wanita.


“Tumor jinak atau non-kanker yang tumbuh di dalam payudara dan ditandai dengan adanya benjolan di payudara Wanita,” ujar dr Ita Fajria Tamim melalui kanal Youtube NU Online pada Sabtu (5/10/2024).


Ita menyampaikan bahwa munculnya FAM ditandai dengan munculnya benjolan di salah satu payudara atau keduanya. Benjolan itu padat, tetapi mudah digerakkan. FAM paling sering muncul pada wanita produktif yang berusia 15 sampai 35 tahun.


“Fam ini merupakan tumor jinak payudara yang paling sering muncul pada wanita produktif yaitu sekitar 15 sampai 35 tahun,” ungkapnya.


Ia menyampaikan penyebab munculnya FAM ini tidak dapat diketahui. “Penyebab pasti dari munculnya FAM tidak diketahui tapi, ada dugaan ini terkait dengan adanya hormon estrogen,” ujar Ita.


Pengasuh Pesantren Nazhatut Thullab, Parajjan, Sampang ini menjelaskan ciri-ciri munculnya FAM pada perempuan. Pertama, perempuan merupakan usia produktif yang berusaia 15 sampai 35 tahun.


Kedua, memiliki riwayat penyakit kanker pada keluarganya, entah ibunya atau neneknya, pamannya atau bibinya. "Maka pada wanita dengan riwayat kanker dalam keluarganya dia punya peluang lebih besar untuk menderita FAM,” ujarnya.


Ketiga, mengkonsumsi pil keluarga berencana (KB) sebelum usia 20 tahun. Keempat, wanita sedang hamil. Kelima, wanita yang sedang menjalani pergantian hormon atau hormon replacement terapi.


Ita menjelaskan gejala FAM ini terkadang tidak terasa oleh penderita. Penderita baru menyadari ketika melakukan pemeriksaan sendiri atau penderita melakukan pemeriksaan melalui mammogram atau USG (ultrasonografi).


“Biasanya gejala tidak terlalu diperhatikan oleh penderita karena tidak terasa gejala bejolan, biasanya baru dirasakan ketika penderita melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau ketika penderita sedang memeriksakan diri melalui mamogram atau USG,” ujarnya.


Ia menambahkan bahwa ukuran FAM biasanya berdiameter sekitar satu sampai lima cm, tetapi dapat juga mencapai 15 cm. “Besarnya tumor FAM ini biasanya diameternya sekitar satu sampai lima cm tapi bisa juga sampai mencapai 15 cm,” ungkapnya.


Ita menjelaskan bahwa ciri-ciri fam diantaranya tidak terasa sakit atau nyeri, terasa kenyal dan padat, berbentuk bulat dan pinggirannya tegas ada batasnya, serta mudah untuk digerakkan.


Ia menambahkan FAM dapat terasa nyeri jika penderita memasuki masa menstruasi dan benjolan ini dapat membesar ketika penderita sedang hamil atau menyusui. Akan tetapi, benjolan payudara ini dapat menyusut dengan sendirinya ketika penderita memasuki masa menopause.


Meskipun benjolan ini tidak berbahaya, Ita menekankan untuk tetap waspada dan perlu periksa ke tenaga kesehatan jika terdapat gejala seperti benjolan terasa berbeda dengan jaringan di sekitarnya, baik dari tekstur atau kekenyalan benjolan. Pun saat benjolan membesar dengan cepat, bentuk payudara yang berubah dari aslinya, hingga nyeri tidak hilang meskipun masa menstruasi sudah selesai.


Ia menambahkan jika terdapat gejala payudara kemerahan atau terasa gatal, putih payudara yang harusnya keluar akan tetapi masuk ke dalam, dan munculnya cairan putih yang keluar tetapi bukan susu atau asi.


“Payudara mengalami kemerahan atau terasa gatal kemudian putih payudara justru masuk ke dalam bukan keluar dan yang terakhir yaitu muncul cairan keluar dari putih yang bukan cairan susu atau asi,” tambahnya,


Oleh karena itu, Ita menegaskan jika gejala tersebut mulai terasa, sebaiknya penderita memeriksakan ke tenaga kesehatan atau dokter, supaya dilakukan pemerikasaan lebih lanjut menggunakan mamogram atau USG.