Kesehatan

Pneumonia Jadi Penyakit Dominan bagi Jamaah Haji, Pakai Masker untuk Cegah Penularan

Jumat, 31 Mei 2024 | 18:30 WIB

Pneumonia Jadi Penyakit Dominan bagi Jamaah Haji, Pakai Masker untuk Cegah Penularan

Suasana di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah. (Foto: MCH/Sigid Kurniawan)

Makkah, NU Online

Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Makkah Enny Nuryanti mencatat, ada 53 jamaah haji yang masih dirawat inap karena tiga penyakit dominan.


Enny mengatakan, penyakit paling dominan yang mengakibatkan jamaah haji dirawat inap adalah pneumonia atau radang paru. Kemudian ada penyakit dispepsia atau keluhan lambung dan demensia (penurunan fungsi otak atau pikun).


Sebelumnya, kata Enny, jumlah jamaah yang menjalani rawat inap sebanyak 78 orang. Khusus demensia, jumlah pasien yang dirawat di KKHI terdeteksi ada 12 orang dan 2 orang kelainan jiwa.


"Jadi jumlah yang dirawat di KKHI Makkah ada 53 jemaah haji. Tiga besar 3 besar penyakit penyebabnya adalah pneuomonia, demensia, dispepsia atau keluhan lambung," kata Enny di Makkah, Selasa (28/5/2024)


Enny menjelaskan bahwa sebagian besar pasien jamaah haji tergolong sebagai lanjut usia (lansia). Ia juga mengatakan, KKHI Makkah menerima 137 pasien rawat jalan sejak 20 Mei 2024.

 
Lebih lanjut, Enny menjelaskan alasan pneumonia menjadi penyakit yang paling banyak dialami oleh jamaah haji. Pemicunya karena cuaca panas.


"Pneumonia terjadi berawal dari infeksi saluran pernafasan atas atau ISPA bisa dipicu cuaca panas," kata Enny.


Ia menjelaskan, penyakit pneumonia berpotensi terjadi penularan lantaran kebanyakan jamaah haji saat beribadah tidak bisa menghindarkan diri dari kerumunan.


"Jika imun tubuh tak terjaga maka akan rentan tertular," jelas Enny.


Pakai masker untuk cegah penularan

Karena pneumonia berpotensi menular, Enny mengimbau jamaah haji tetap memakai masker untuk mencegah penularan.


"Kampanye pemakaian masker kembali digencatkan. Jemaah diimbau tetap memakai masker di luar prosesi ibadah tawaf saat umrah. Masker sangat penting sebagai benteng pertahanan diri jemaah dari penyakit. Jadi saat di tempat umum, wajib pakai masker. Apalagi para lansia lebih rentan," kata Enny.


Selain itu, Enny juga mengimbau jamaah haji agar selalu mengonsumsi makanan bergizi. Kemudian cukup istirahat, minum air putih, dan berhenti merokok.


"Oralit juga diperlukan untuk memenuhi cairan," pungkasnya.