Jakarta, NU Online
Saat seseorang berpuasa maka permasalahan bau mulut tidak dapat dihindarkan, hal ini disebabkan karena aktivitas makan, minum dan berbicaranya orang yang sedang berpuasa menjadi berkurang. Seorang dokter gigi di Kudus Jawa Tengah, Muhammad Nabeel Wildan memberikan tips-tips mengurangi bau mulut bagi seseorang yang sedang menjalani puasa.
“Hal yang paling banyak dikeluhkan orang-orang saat berpuasa adalah masalah bau mulut. Maka tips pertama yakni sikat gigi dua kali yang dilakukan saat setelah sahur dan sebelum tidur malam,” terangnya kepada NU Online, Senin (27/3/2023).
Menurutnya yang kedua adalah memperbanyak makan buah dan sayur, hal ini karena kandungan serat yang tinggi di dalamnya serta vitamin dapat mengurangi masalah pada rongga mulut. Sehingga dapat mencegah sariawan, infeksi rongga mulut dan tetap menjaga mulut tetap sehat. Bau mulut akan berkurang jika masalah awal seperti sariawan dan infeksi tidak terjadi.
“Ketiga yakni minum air putih cukup, yang dianjurkan dalam sehari sekitar 2 Liter. Ini bisa menggunakan pola 2-4-2 (2 gelas saat berbuka, 4 gelas setelah tarawih atau sebelum tidur, 2 gelas saat sahur), atau menggunakan pola 1-1-1-1-1-1-1-1 (1 gelas saat berbuka, 1 gelas setelah makan berat, 1 gelas setelah shalat maghrib, 1 gelas setelah tarawih, 1 gelas sebelum tidur, 1 gelas saat bangun tidur, 1 gelas saat sahur, dan 1 gelas setelah sahur),” jelasnya.
Tips terakhir menurut dokter Nabeel yakni mengurangi kebiasaan merokok dan menghindari makan atau minum yang memiliki bau menyengat. Seperti jengkol, pete, dll.
Dokter Nabeel juga menjelaskan, jika ingin menambahkan penggunaan obat kumur maka yang direkomendasikan adalah obat kumur tanpa kandungan alkohol, karena kandungan alkohol menyebabkan mulut menjadi kering serta ph mulut tidak seimbang. Sehingga justru membuat kondisi mulut tidak sehat dan menimbulkan banyak masalah gigi dan mulut.
“Jika menggunakan obat kumur tanpa alkohol maka dianjurkan untuk berkumur dua kali dalam sehari, dengan syarat tepat cara, tepat dosis, dan tepat waktu agar tidak overdosis dan overuses,” tandas dia.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Fathoni Ahmad