Turunkan Berat Badan, Ahli Gizi: Tak Perlu Cepat yang Penting Sehat
Senin, 9 Mei 2022 | 21:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) yang juga ahli gizi, Fahmy Arif Tsani mengungkapkan bahwa saat menjalankan program diet, seseorang tidak perlu merasa terburu-buru. Alih-alih berharap bisa menurunkan berat badan dengan cepat, seseorang justru diimbau untuk bisa melakukan upaya penurunan berat badan secara sehat.
“Kalau mau berat badan itu normal lagi dengan cepat tentu perlu hati-hati, ya. Karena, sesuatu yang instan itu sering kali tidak sehat dan kadang malah tidak aman,” papar Fahmy saat dihubungi NU Online pada Senin (9/5/2022).
Keinginan untuk menurunkan berat badan secara cepat umumnya diiringi dengan program diet ketat. Menurut Fahmy, diet ketat ini perlu dihindari karena dapat mengganggu kesehatan seseorang.
“Strict diet (diet ketat) sebenarnya justru membawa kerugian kesehatan yang lebih berbahaya dari penurunan berat badan itu,” terang pria yang juga dosen di Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang tersebut.
Untuk itu, ia mengimbau agar seseorang yang hendak memulai program diet tidak merasa tergesa-gesa untuk bisa mencapai berat badan yang diinginkan. Diet yang baik, menurut Fahmy, bukan semata soal kecepatan penurunan berat badan, tetapi diet yang memerhatikan aspek-aspek dalam kesehatan.
“Menurunkan berat badan yang sehat alami justru itu yang disarankan. Karena itu lebih sehat dan aman. Aman dari aspek kesehatan. Tidak membahayakan. Tidak menimbulkan dampak buruk,” ungkapnya.
Jangan lewatkan sarapan
Sementara itu, Fahmy juga mengingatkan bahwa saat menjalankan program diet, seseorang diimbau untuk tidak melewatkan sarapan.
“Jangan sampai kita mau menurunkan berat badan tapi skip sarapan. Itu tidak sehat,” kata Fahmy.
Alih-alih mempercepat penurunan berat badan, melewatkan waktu sarapan begitu saja justru dapat menghalangi proses penurunan berat badan. Hal ini karena seseorang akan kekurangan stamina saat menjalani aktivitas harian. Imbasnya, porsi makan siang akan menjadi lebih banyak dari biasanya.
“Ketika makan siang porsinya akan banyak dan berpotensi terjadi penimbunan kalori dalam tubuh lebih mudah. Tidak boleh skip sarapan,” paparnya.
Lebih lanjut, fahmi mengungkapkan sedikitnya terdapat 5 aspek yang bisa dijadikan tolok ukur untuk menjalankan diet sehat. Pertama, memperhatikan asupan makanan dari segi porsi, jenis, dan waktu makan. Kedua, memenuhi kebutuhan cairan. Ketiga, melakukan aktivitas fisik. Keempat, memerhatikan kualitas tidur. Terakhir, mengelola stres.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin