Kawasan Gambut di Papua Terjaga, BRGM Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Jumat, 6 Agustus 2021 | 10:30 WIB
Jakarta, NU Online
Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Restorasi Gambut Wilayah Kalimantan dan Papua Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI Jany Tri Rahardjo mengungkapkan, kawasan gambut di Papua terjaga dan terkelola dengan baik.
Dijelaskan bahwa luas lahan gambut di Papua secara keseluruhan adalah 2,6 juta hektar. Sementara target untuk direstorasi hanya seluas 39.239 hektar. Hal inilah yang membuat BRGM akan lebih fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua.
"Provinsi Papua memiliki target seluas 39 ribu yang terletak di areal yang terbakar pada 2015-2017. Pembangunan infrastruktur pembasahan gambut tidak dilaksanakan di Papua karena tidak terdapat areal gambut lindung berkanal," tutur Jany, dalam Sosialisiasi Restorasi Gambut di Provinsi Papua, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan restorasi gambut di Bumi Cendrawasih itu berfokus pada kegiatan revitalisasi ekonomi masyarakat. Tujuannya sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga memiliki dampak pada kesadaran dalam menjaga dan mengelola lahan gambut.
"Bentuk impresi, atensi, serta perhatian kami terhadap Papua dengan gambut yang terlindungi itu didominasi oleh kegiatan peningkatan kesejahreraan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan seperti yang berbasis lahan maupun perikanan dan ekowisata," terang Jany.
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua adalah budidaya tanaman sagu lokal. Di Kabupaten Asmat, budi daya tersebut dilakukan di atas lahan seluas 25 hektar. Sementara di Kabupaten Mappi sekitar 177 hektar.
"Sedangkan di Kabupaten Merauke rencana akan dilakukan kegiatan berupa usaha budidaya tanaman sagu lokal dan berlokasi di dua kampung (pengembangan dari intervensi pada tahun sebelumnya) dan satu kampung baru," jelas Jany.
Tak hanya itu, masyarakat yang berada di kawasan Suaka Margasatwa Danau Bian, Merauke, pun diberikan berbagai bantuan untuk peningkatan kesejahteraan dan perekonomian. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua. Ada empat paket diberikan kepada masyarakat.
Paket yang diberikan untuk masyarakat di Kampung Boha berupa pengadaan alat tangkap ikan ramah lingkungan. Lalu di Kampung Kolam, diberikan paket pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman buah dan pembuatan tepung pisang.
"Di Kampung Pachas berupa pengadaan alat tangkap ikan ramah lingkungan dan peningkatan produksi abon ikan. Kemudian di Kampung Waan yaitu pengadaan alat tangkap ikan ramah lingkungan. Semuanya sudah berjalan di lapangan," tegas Jany.
Pendekatan dan teknik restorasi gambut
Sebagai informasi, dalam melakukan restorasi gambut terdapat teknik 3R atau 3P. Pertama, rewetting atau pembahasan kembali dengan membangun sekat kanal, sumur bor, dan penimbunan kanal agar lahan gambut kembali basah sehingga tidak mudah terbakar.
Kedua adalah revegetation atau penanaman kembali melalui persemaian, pembibitan, penanaman, dan regenerasi alami. Ketiga, revitalization atau revitalisasi dengan melakukan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian, perikanan, dan ekowisata.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan