Nasional

4 Bekal Kaum Santri Hadapi Bonus Demografi menurut Kiai Miftachul Akhyar

Rabu, 22 Oktober 2025 | 08:30 WIB

4 Bekal Kaum Santri Hadapi Bonus Demografi menurut Kiai Miftachul Akhyar

Tangkapan layar video KH. Miftachul Akhyar menyampaikan ceramah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).

Jakarta, NU Online
Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menekankan pentingnya menjaga syarat-syarat menuntut ilmu yakni membawa bekal yang halal, restu guru, kebersihan hati serta doa orang tua.


Hal ini ia sampaikan dalam Istighotsah dan Doa Santri untuk Negeri bertempat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).


Menurut kiai Miftach, empat modal tersebut cukup bagi penuntut ilmu untuk menghadapi tantangan zaman termasuk hadirnya bonus demografi.


"Mudah-mudahan sekarang masih ada para santri yang memiliki karakter-karakter seperti ini. Kenapa, karena bonus demografi ada di depan kita," kata Kiai Miftach dalam tayangan di kanal YouTube Masjid Istiqlal.


Dalam kondisi seperti itu, ia percaya bahwa santri mampu mewujudkan kesejahteraan selama semangat belajar diimbangi ketulusan terus dibiasakan. Hal ini yang menurutnya menjadi pembeda antara kaum santri dan lainnya.


"Santri adalah kaum muda yang siap guna untuk apapun yang penuh dengan ketulusan, karena ketika belajar tak ada niat macam-macam tapi ketika diberikan tugas maka dia siap melakukannya," katanya di hadapan hadirin yang tampak berbusana hitam putih.

 

Ia meyakini, pada dasarnya empat spirit di atas merupakan fondasi untuk menelaah secara cermat antara kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebab, setan dengan berbagai cara kerap menyelewengkan manusia dengan mengaburkan dua hal tersebut.


"Inilah kemampuan-kemampuan yang Allah berikan kepada setan, tapi (sisi lain) Allah juga sediakan obat untuk menangkal semua keburukan itu," terangnya usai menjelaskan QS Al-Isra' ayat 64.

 

Untuk itu, ia berpesan kepada segenap santri agar senantiasa berupaya memahami tipu daya setan dan berlindung kepada Allah, sejak dalam berkeluarga. 

 

Dalam momentum Hari Santri Nasional 2025 ini, ia berharap agar para santri mampu mengontrol sekaligus berperan aktif dalam memasuki babak bonus demografi. Ia pun tak luput mendoakan para pejabat yang hadir.

 

"Semoga kehadiran sampean dan semua pejabat pemerintah yang terus memperhatikan kepentingan-kepentingan masyarakat, terutama santri diberikan perlindungan oleh Allah," harapnya.

 

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), bonus demografi di Indonesia mencapai puncaknya pada rentang 2020-2030. Fenomena ini menandakan jumlah usia produktif mendominasi populasi di suatu negara.