Nasional

Ainun Najib: Menguasai Teknologi Informasi merupakan Jihad Masa Kini 

Senin, 19 Desember 2022 | 23:30 WIB

Ainun Najib: Menguasai Teknologi Informasi merupakan Jihad Masa Kini 

Wakil Ketua Badan Inovasi Strategis PBNU, Ainun Najib (tengah) pada seminar NU Tech di Hotel Savana, Kota Malang, Senin (19/12/2022). (Foto: NU Online/TVNU)

Malang, NU Online 

Saat ini, menguasai teknologi informasi menjadi pilihan perjuangan. Termasuk memastikan konten media sosial agar diisi dengan muatan bermutu, sehingga peran kader Nahdlatul Ulama (NU) sangat dibutuhkan.


Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Ketua Badan Inovasi Strategis Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ainun Najib. Pandangannya dikemukakan pada seminar NU Tech dengan tema Make Impact as a Tech Generation di Ballroom lantai 5 Hotel Savana, Kota Malang, Senin (19/12/2022).


“Atmosfer media sosial saat ini masih banyak dipenuhi oleh konten tak bermutu, sehingga peran kader NU sangat dibutuhkan untuk mengubah keadaan ini menjadi lebih baik, bahkan dijadikan sarana untuk menebar kemanfaatan,” katanya.


Dalam pandangannya, generasi muda NU memiliki potensi untuk berperan dalam dunia teknologi informasi, termasuk tentunya media sosial. 


“Bahkan meniti karir di bidang teknologi informasi merupakan jihad masa kini,” tegasnya. “Hal ini merupakan sikap NU dalam menyikapi perkembangan teknologi yang semakin pesat,"  lanjutnya.


Lulusan Universitas Teknologi Nanyang Singapura tersebut memaparkan bahwa kehadiran kader NU di media sosial dan tentunya teknologi informasi memiliki tugas mulia. Namun demikian, tentu saja harus berada di tangan mereka yang dapat dipertanggung jawabkan dengan menciptakan konten positif.


"Tentu ini dalam rangka mencegah madharat seperti yang banyak terjadi saat ini yaitu menjamurnya konten tidak bermutu di sosial media," terang dia.​​​​​​​


Najib optimis, generasi muda NU merupakan talenta terbaik masa depan untuk Indonesia sehingga wajib berperan membuat inovasi teknologi yang relevan saat ini. Tempaan selama di madrasah, pesantren dan lingkungan yang mendukung tentu saja berperan terhadap hal tersebut.


"Sebagai santri, sudah dibekali ilmu alat sebagai esensi dasar untuk berpikir kritis dan runtut, ini menjadi bekal penting," ungkap dia.


Lebih lanjut dikemukakan bahwa jika teknologi dipegang oleh orang berpikiran NU, lanjut Najib, alhasil dapat menjadi syiar sekaligus mencegah keburukan. Prinsip-prinsip dasar perjuangan dalam hidup menjadikan hal tersebut akan mudah diwujudkan. 


“Sebab, inovasi dan teknologi merupakan bagian dari prinsip mengimplementasikan hal-hal baru yang lebih baik dengan tetap mempertahankan hal lama,” urainya.


Pada kesempatan tersebut, dirinya turut mengingatkan bahwa negara-negara maju yang berhasil dalam riset dan teknologi salah satu sebabnya adalah kolaborasi berbagai macam talenta dan bersinergi. Karenanya, sukses yang telah diraih sejumlah negara tersebut hendaknya menginspirasi kader NU. 


"Ini yang harus NU miliki, yaitu bersinergi dalam kemajemukan talenta," pungkasnya.


Ada sejumlah kegiatan di gelaran NU Tech. Seperti capture the flag competition, tech seminar, innovation pitching competition, narasi academy, serta digital learning scholarship.


Kegiatan juga dihadiri Zannuba Arrifah Chafsoh atau yang lebih dikenal Yenny Wahid, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, juga Ketua PCNU Kabupaten Malang.


Acara dilanjut dengan beberapa talk show. Salah satunya dengan menghadirkan narasumber Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim.  

 

Penulis: Hilyatul Maknunah
Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi