Akhir Pekan di Arena STQH Jambi, Ribuan Orang Padati Lapangan
Ahad, 5 November 2023 | 18:00 WIB
Jambi, NU Online
Arena Utama eks MTQ di lapangan H Abdurrahman Sayoeti, Talang Bakung, Jambi mendadak penuh pada Sabtu (4/11/2023) malam. Ribuan orang memadati lapangan yang menjadi arena utama Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah al-Hadits (STQH) Nasional ke-27 tahun 2023 Jambi untuk berakhir pekan.
Bukan saja menyimak dan menikmati lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang ditampilkan oleh para peserta cabang tilawah dewasa dari berbagai kafilah Indonesia, tetapi juga mereka berbelanja di puluhan tenda yang menyediakan beragam pernak-pernik, cenderamata, dan berbagai penganan.
Di antara ribuan orang itu, ada Dedi Hasbullah yang sengaja datang ke pusat kota ini dari rumahnya yang berjarak dua jam perjalanan. Bersama keluarga kecilnya, istri dan anak, pria asal Batanghari, Jambi ini dengan sepenuh niat datang ke Jambi untuk menyimak berbagai penampilan peserta terbaik dari seluruh Indonesia dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Beberapa bulan sebelumnya, Dedi mengaku sudah mendapatkan kabar akan kegiatan ini. Tak ayal, ia menyiapkan betul keberangkatannya ke Jambi. Ia senang dengan adanya kegiatan nasional dengan suasana yang penuh dengan kultur keagamaan ini.
Baca Juga
Ragam Batik Nusantara di Perhelatan STQH
Paling tidak, ada dua hal penting yang menjadi dampak dari adanya STQH Nasional di Jambi ini, yakni pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya suasana keagamaan di kota ini. “Dengan adanya STQ ini menambah ekonomi masyarakat,” katanya.
“Kedua, dampak positifnya dari segi agama, saya melihat begitu ramai berarti responsnya positif,” lanjut Dedi.
Dedi tidak sekadar datang langsung pulang. Ia dan keluarganya sengaja datang dan menginap sampai final yang digelar pada Ahad (5/11/2023). “Menginap di sini, untuk acara ini,” sambungnya.
Selain Dedi, banyak masyarakat lain yang datang sendiri, bersama pasangan, keluarga, dan lainnya. Tampak pula sejumlah anak-anak yang bermain lari-larian, memukul-mukul bedug yang terdapat di lapangan, hingga menaiki panggung perahu yang menjadi panggung utama peserta. Mereka juga tampak membawa tikar, duduk bersama di tengah lapangan.
Ada pula seorang bapak yang menyimak penampilan peserta melalui layar besar di hadapannya sembari tak lupa melihat Al-Qur’an di ponselnya dan mencoba-coba melantunkan sebagaimana yang ditampilkan peserta.
Jalanan juga macet dari segala penjuru menuju arena utama STQH itu. Sejumlah sopir mobil daring juga menolak untuk membawa penumpang karena padatnya jalanan. Tim NU Online sendiri butuh waktu dua kali lipat dari biasanya untuk sampai di tempat tersebut mengingat jalanan yang harus memutar lebih jauh dan padatnya jalanan di area arena utama STQH tersebut.