Nasional

Alissa Wahid Terima Anugerah UGM 2024 sebagai Tokoh Moderasi Beragama dan Perdamaian

Jumat, 20 Desember 2024 | 07:00 WIB

Alissa Wahid Terima Anugerah UGM 2024 sebagai Tokoh Moderasi Beragama dan Perdamaian

Alissa Wahid saat menerima medali dan piagam penganugerahan dari Rektor UGM Prof Ova Emilia pada Rapat Terbuka Lustrum XV dan puncak perayaan Dies Natalis Ke-75 UGM, di Grha Sabha Pramana (GSP), Kamis (19/12/2024). (Foto: tangkapan layar Youtube UGM)

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid menerima anugerah sebagai tokoh moderasi beragama dan perdamaian dari Universitas Gadjah Mada (UGM).


Anugerah tersebut diberikan langsung oleh Rektor UGM Prof Ova Emilia berupa medali dan piagam yang dilaksanakan pada Rapat Terbuka Lustrum XV dan puncak perayaan Dies Natalis Ke-75 UGM, di Grha Sabha Pramana (GSP), Kamis (19/12/2024).


Alissa Wahid menyampaikan bahwa ia merasa terhormat mendapatkan anugerah dari hasil pengabdiannya kepada masyarakat dan bangsa.


“Merasa terhormat karena diapresiasi. UGM memang tidak sembarangan untuk memberikan penghargaan, tetapi saya sadar dengan adanya itu (anugerah dari UGM) membuat kita tidak boleh menjadi sombong dan melupakan tujuan utama dari perjuangan kita,” ujarnya kepada NU Online, pada Kamis (19/12/2024) malam.


“Sebagai orang NU, santri, kita terbiasa dengan khidmah, melayani umat, melayani bangsa,” tambahnya.


Ia menceritakan awal mula seleksi hingga penerima Anugerah UGM pada tahun ini.


“Awalnya saya diminta untuk memberikan informasi ya semacam curriculum vitae (CV) karena UGM sedang ada proses penilaian, ya sudah saya submit, karena saya diminta dan yang minta kampus saya, UGM, pasti saya berikan,” katanya.


Alissa mengatakan bahwa proses submit CV dilakukan pada November dan bulan selanjutnya mendapatkan undangan dari pihak Rektorat UGM untuk hadir di acara puncak perayaan Dies Natalis UGM 2024.


“Di dalam undangan itu sudah ada dari Ibu Rektor, bahwa saya menerima penghargaan topik ini dan diharapkan untuk hadir pada tanggal 19 Desember,” katanya.


Alumni Psikolog UGM itu menyampaikan bahwa anugerah tersebut merupakan hasil kerja kerasnya mengabdi kepada masyarakat melalui kegiatan di NU, Gusdurian, dan Kementerian Agama (Kemenag).


“Saya melakukan banyak hal yang berbeda-beda, misalnya kalau di NU itu fokusnya ke keluarga, sementara kalau di Gusdurian perdamaian dan demokrasi, sementara kerja moderasi beragama itu ya tentu berdekatan dengan itu, tetapi saya lebih banyak melakukannya dengan Kemenag,” ujarnya.


Alissa juga menambahkan bahwa pada 2019, ia mendapatkan penghargaan Insan UGM Berprestasi kategori alumni berprestasi di Balairung UGM.


“Dulu saya sudah pernah dapat yang alumni UGM yang berprestasi. Jadi saya membayangkannya ya paling seperti itu,” kata Alissa.


“Tetapi ternyata ini penghargaannya jauh lebih, karena langsung diberikan saat sidang terbuka. Jadi buat saya ini capaian, apresiasi yang luar biasa,” tambahnya.