Alissa Wahid: Tunas Gusdurian 2022 Ajang Solidkan Penggerak Hadapi Tahun Politik
Sabtu, 15 Oktober 2022 | 01:00 WIB
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid saat memberikan sambuatan pada Temu Nasional (Tunas) Gusdurian 2022, Jumat (14/10/2022) di Surabaya. (Foto: NU Online/Aru)
Surabaya, NU Online
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid mengungkapkan bahwa Indonesia masih punya banyak sekali persoalan apalagi memasuki tahun politik.
"Tahun yang penuh dinamika karena itu pertemuan nasional Jaringan Gusdurian 2022 ini menjadi ajang bagi penggerak Gusdurian seluruh tanah air untuk menyamakan persepsi," kata Alissa Wahid usai pembukaan Tunas 2022 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat (14/10/2022).
Selain itu, kata Alissa, dalam pertemuan nasional yang diselenggarakan 14-16 Oktober 2022 ini nantinya akan menyusun langkah-langkah agar Gusdurian bisa terus merawat Indonesia.
"Apa pun dinamika yang terjadi Gusdurian harus melanjutkan apa yang sudah dilakukan Gus Dur yaitu merawat Indonesia," kata Putri Sulung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Solid hadapi tantangan bangsa
Alissa menegaskan Jaringan Gusdurian solid dalam menghadapi tantangan bangsa Indonesia baik masa kini, masa depan maupun masa mendatang.
"Besok para pakar akan mengkaji isu demokrasi Indonesia, lalu kemudian gerakan kebudayaan moderasi beragama, dan setelah itu kita akan punya resolusi dan rekomendasi," jelasnya.
Sebelumnya, Koordinator Seknas Gusdurian Jay Akhmad memastikan bahwa Gusdurian terus menyebarluaskan nilai-nilai perjuangan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Upaya menyebarluaskan ajaran dan pemikiran Gus Dur itu dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya menggelar banyak workshop dan Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) di berbagai daerah.
"Juga kampanye (kontra) terhadap narasi-narasi yang tidak baik di media sosial. Gusdurian salah satu aktor yang aktif di media sosial untuk meng-counter narasi ekstremisme," ungkap Jay Akhmad.
Temu nasional (Tunas) 2022 bertajuk Menguatkan Integritas Gerakan, Meneguhkan Spirit Kebangsaan ini dibuka oleh Nyai Sinta Nuriyah Wahid dan dihadiri langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan dihadiri 1.300 peserta dari 155 komunitas berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Fathoni Ahmad