Pengasuh Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3iA), KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha). (Foto: Dok. istimewa)
Jakarta, NU Online
Pengasuh Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3iA) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) memiliki amalan khusus ketika hari Arafah. Amalan tersebut berupa membaca Al-Qur'an dan belajar.
"Saya itu setiap Arafah ada kebiasaan, kamu ikut boleh, tidak ikut juga boleh. Setelah zuhur saya itikaf di pondok dan kadang di pemakaman bapak. Itikaf dengan baca Al-Qur'an. Tidak doa aneh-aneh. Kadang ya belajar," jelasnya seperti dikutip dari Santri Gayeng, Rabu (28/6/2023).
Gus Baha menjelaskan bahwa amalan tersebut juga dilakukan oleh banyak waliyullah, yaitu melakukan doa dan amalan khusus waktu arafah. Karena hal tersebut kebiasaan orang saleh, maka layak dilakukan.
"Saya pernah baca kitab, waliyullah itu tidak ikut haji, tapi memperingati hari Arafah. Waktu saat itu (Arafah) sangat luar biasa. Meskipun ada sebagian yang bilang ini bidah," imbuhnya.
Gus Baha menjelaskan pada hari arafah pernah doa dua kali. Karena Idul Adha antara Arab Saudi dan Indonesia berbeda. Gus Baha melakukan tradisi doa di hari Arafah sejak sebelum haji, saat haji, dan hingga setelah haji.
"Saya doa di arafah dua hari. Sebab saya khawatir malaikat pakai (ukuran) matlak Arab Saudi atau Indonesia. Saya sampai saat ini sering membaca doa Arafah. Belum pernah saya tidak baca doa Arafah," kata tokoh asal Rembang ini.
Di lain sisi, Gus Baha juga pernah melakukan doa di dua waktu, waktu wukuf di arafah setelah dzuhur. Saat dibawa ke waktu Indonesia, jika di sana mulai jam setengah satu atau setelah dzuhur berarti di Indonesia sekitar pukul setengah lima.
Gus Baha lalu membaca doa arafah jam setengah lima. Sebab Gus Baha berpikir malaikat itu pada saat itu di Arab Saudi, tapi Indonesia juga dapat, walaupun sedikit.
Namun, di sisi lain Gus Baha berpikir, mau gimana pun ia adalah orang Indonesia, sekarang ini hari Arafahnya. Karena bagaimana pun ia ditakdirkan jadi orang Indonesia, waktunya ikut Indonesia. Doanya habis dzuhur. Agar aman, Gus Baha melakukan doa ikut waktu dzuhur Indonesia dan waktu Arab Saudi.
"Saya baca setengah lima agar sama dengan malaikat turun di arafah. Selasa saya puasa arafah, saya kalau puasa hanya satu hari itu saja," ujar Gus Baha.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Fathoni Ahmad