Apakah Masker Kain Bisa Tangkal Corona? Ini Penjelasan Ahli
Kamis, 2 April 2020 | 11:30 WIB
Kondisi tersebut memungkinkan masyarakat untuk beralih ke masker kain yang dapat digunakan berulang-ulang. Pertanyaan yang muncul, apakah masker kain bisa menangkal atau mencegah penyebaran penyakit atau virus?
Menurut Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), dr Syahrizal Syarif, masker medis memang sudah dirancang untuk menangkal berbagai penyakit menular, termasuk virus karena memiliki 3 lapisan.
“Masker kain juga bisa digunakan untuk menangkal virus asal memiliki 3 lapisan seperti yang ada pada masker medis. Jadi tidak hanya 1 lapis saja,” ujar Syahrizal beberapa waktu lalu di Jakarta.
Menurutnya, ketika masker medis susah didapatkan di pasaran, masyarakat bisa menggunakannya hingga maksimal tiga hari asalkan masker medis tersebut dijemur di bawah terik matahari.
“Jika masker medis tidak dijemur, hanya sekali pakai. Jika kondisinya langka di pasaran, bisa dipakai maksimal 3 hari asal dijemur di bawah matahari,” tegas pria yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik Unusia Jakarta ini.
“Tetapi, lebih baik masker medis digunakan sekali pakai,” imbuh pria yang pernah menjadi Tim Pakar Nasional penanggulangan virus SARS di China pada 2003 silam.
Syahrizal menerangkan, masker yang terbuat dari kain tidak boleh hanya punya satu buah. Mesti punya beberapa buah agar ketika masker yang satu dicuci, masker yang lain bisa dipakai.
Untuk mencegah virus corona secara langsung, kata Syahrizal, dapat dilakukan dengan memakai masker. Sementara untuk pencegahan secara tidak langsung dengan cara mencuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer.
Syahrizal menjelaskan, penularan secara langsung terjadi saat orang yang sakit bersin atau batuk karena bersama bersin tersebut mengeluarkan partikel virus dalam bentuk percikan.
Ia menambahkan, jika orang sehat berada dalam jarak kurang dari 1 meter, dia dapat menghirup partikel tersebut dan menjadi sakit. Oleh sebab itu, orang sakit harus pakai masker.
Pewarta: Fathoni Ahmad