Beasiswa Peradaban NU Scholarship Fasilitasi Biaya Pendidikan Penuh untuk Mahasiswa Asing
Kamis, 23 Mei 2024 | 16:30 WIB
Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama berkomitmen untuk mewujudkan kontribusi nyata pada bidang pendidikan di kancah internasional melalui program Beasiswa Peradaban.
Hal tersebut diungkapkan Najih Arromdoni, Penanggung Jawab Beasiswa Peradaban NU Scholarship dalam sosialisasi Beasiswa Peradaban di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, pada Kamis (23/5/2024)
"Beasiswa Peradaban ini adalah program pemberian biaya pendidikan yang segmen penerima manfaatnya adalah mahasiswa luar negeri yang ingin mendalami ilmu keislaman di Indonesia," jelas Najih.
Penerima manfaat Beasiswa Peradaban ini merupakan calon mahasiswa asing yang akan menempuh jenjang pendidikan sarjana dengan konsentrasi ilmu agama Islam yakni fiqih, ushul fiqih, dan hadits.
Najih mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara yang tepat dijadikan tujuan belajar, baik dari segi kondisi iklim negara maupun kehidupan sosial masyarakatnya.
Terlebih, untuk saat ini ada sekitar 30 ribu pesantren dan 200 universitas yang terafiliasi dengan NU. Hal ini semakin membuka lebar peluang belajar bagi para calon penerima beasiswa.
Teknis Pendaftaran Beasiswa Peradaban
Pendaftaran Beasiswa Peradaban Islam telah dibuka sejak 1 Mei dan akan ditutup pada 20 Juni 2024 mendatang.
Para pendaftar dapat mengisi formulir pendaftaran Beasiswa Peradaban di situs resmi nuscholarship.or.id dan mengunggah dokumen sesuai persyaratan yang disebutkan.
Beberapa dokumen yang perlu diunggah, antara lain:
1. Daftar riwayat hidup
2. Ijazah
3. Halaman depan buku paspor
4. Pas foto berukuran 4x6
5. Esai motivasi (motivation letter)
6. Surat rekomendasi
7. Surat pernyataan selesai studi.
Para pendaftar Beasiswa Peradaban dapat mengakses informasi beserta contoh surat rekomendasi dan surat pernyataan dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab pada tautan Petunjuk Teknis Beasiswa Peradaban, klik di sini.
Beasiswa Peradaban bersifat pembiayaan penuh (fully-funded). Para penerima manfaat akan mendapatkan fasilitas berupa biaya transportasi, akomodasi, UKT, dan uang saku (living cost).
Pelaksanaan program Beasiswa Peradaban pada 2024 merupakan yang pertama kalinya diorganisasi secara terpusat oleh PBNU melalui NU Scholarship.
Penyusunan program beasiswa ini telah melewati fase uji coba yang diyakini dapat memberikan upaya maksimal dalam memberikan manfaat bagi para penerima beasiswa.
Pada tahap awal pelaksanaan beasiswa ini, para penerima beasiswa akan berkesempatan belajar di Ma'had Aly (Situbondo, Tebuireng, Krapyak) dan tinggal di dalam lingkungan pesantren. Selain itu, mereka difasilitasi program live in (bermukim) di pondok pesantren tertentu untuk memperdalam bidang keilmuan yang sedang dipelajari.
Mengingat besarnya manfaat beserta tujuan dan visi dari beasiswa ini, Najih mengimbau kepada para pengurus PCINU maupun masyarakat Nahdliyin yang berada di luar negeri untuk aktif membagikan informasi terkait Beasiswa Peradaban ini.
"Saya mengimbau kepada seluruh pengurus PCINU maupun secara individu untuk memberitahukan informasi Beasiswa Peradaban ini kepada masyarakat luar negeri yang berminat untuk melanjutkan studi keislaman di Indonesia," ungkap Najih.