Bedah Buku tentang Kiai Sahal Tandai Rangkaian Kopdarnas Ke-6 AIS Nusantara
Sabtu, 29 Oktober 2022 | 21:00 WIB
Tutik Nurul Janah (Ning Tutik), kanan, saat berbicara dalam bedah buku dan pelucuran logo AIS Nusantara di Kajen, Pati. (Foto: Dok. AISNU)
Pati, NU Online
Arus Informasi Santri (AIS) Nusantara gelar rangkaian acara Kick Off jelang Kopdarnas ke-6 di Kajen Desember mendatang. Kegiatan tersebut ditandai peluncuran logo Kopdarnas dan bedah buku tentang Kiai Sahal & Nyai Nafisah di Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah.
Dalam peluncuran logo tersebut, Tutik Nurul Janah (Ning Tutik) menyampaikan beberapa pesan penting dari Pengasuh Pesantren Maslakul Huda, KH Abdul Ghoffar Rozin yang pada saat itu berhalangan hadir. Pesan tersebut di antaranya adalah bahwa arus informasi menjadi hal terpenting bagi perubahan dunia.
“Kehadiran AIS Nusantara menjadi bagian penting bagi dunia pesantren. Sebab, selama ini arus informasi dikuasai oleh orang-orang yang tidak ramah terhadap pesantren,” ungkap Ning Tutik pada peluncuran yang digelar Jumat (28/10/2022).
Menurut dia, ketidakramahan tersebut dimaknai karena informasi seputar keagamaan didominasi orang-orang yang terlalu kiri atau bahkan terlalu kanan. Gus Rozin berharap agar AIS Nusantara menjadi penyeimbang dan pembanding dalam memberikan informasi.
“Oleh karena itu, santri atau bahkan pesantren bukan lagi bagian dari the other atau orang lain di kancah arus informasi. Selanjutnya, Gus Rozin juga berpesan perlunya menghadirkan konsensus jangka panjang,” tutur Ning Tutik.
“Ketika sudah berkumpul, berorganisasi, membentuk diri, yang paling penting adalah menghadirkan konsensus jangka panjang, sehingga apa yang menarik pada hari ini juga menjadi hal yang menarik bagi dunia pesantren, dan tidak stagnan pada sesuatu yang itu-itu saja,” sambungnya.
Konsensus jangka panjang tersebut, lanjut dia, yang nantinya akan menggerakkan diri untuk mencapai kesepakatan-kesepakatan sehingga memiliki tujuan yang jelas dan mampu memperbarui terus-menerus.
Dalam Kegiatan Kick Off tersebut juga dilanjut dengan berbagai agenda. Salah satunya adalah bedah buku Kiai Sahal & Nyai Nafisah: Saling Mendukung dan Saling Menguatkan karya Ning Tutik Nurul Janah. Buku tersebut dibedah langsung oleh Pengasuh Program Kiswah Female TV9 Dhomirotul Firdaus dan Koordinator AIS Nusantara Anifatul Jannah.
Buku yang telah sold out semenjak cetakan pertama tersebut membahas tentang hubungan relasi antara Kiai Sahal Mahfudz dan istrinya, Nyai Nafisah serta beberapa kiprah keduanya dalam ranah sosial.
Dhomirotul Firdaus (Ning Firda) dalam paparannya mengaku terkesan dengan buku tersebut. Misalnya ketika Kiai Sahal tetap mengajak Nyai Nafisah dalam menuntut ilmu.
“Kiai Sahal tidak pernah mementingkan diri sendiri. Kita bisa melihat bagaimana beliau mendapatkan ijazah dari Syekh Yasin al-Fadani. Lalu beliau menyampaikannya kepada Nyai Nafisah. Itu terlihat bahwa yang berhak memperoleh ilmu bukan hanya lelaki saja,” paparnya.
Selain itu, Anifah juga menyimpulkan dari buku tersebut, bahwa ulama terdahulu tidak perlu koar-koar terkait soal gender maupun equal partnership. Tapi, mereka telah menerapkan konsep kesalingan yang dapat dilihat dari hubungan Kiai Sahal dan Nyai Nafisah.
“Kita perlu belajar metode kesalingan dari ulama-ulama terdahulu,” pungkas Anifah.
Kontributor: Nuri Farikhatin
Editor: Musthofa Asrori