Bertemu, PBNU dan ICMI Muda Kerja Sama Bidang Pendidikan dan Ekonomi
Kamis, 4 Agustus 2022 | 15:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda Pusat. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Katib ‘Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, di lantai 4 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, pada Kamis (4/8/2022).
Kiai Said Asrori menjelaskan bahwa pertemuan para pengurus ICMI Muda Pusat dengan PBNU itu bermaksud untuk membangun kerja sama yang dapat memberikan manfaat kepada umat, terutama pada konteks pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan dan ekonomi.
Selain itu, ICMI Muda berharap mendapat bimbingan dari para kiai NU dalam mempersiapkan calon presiden dan wakil presiden RI pada 2024 mendatang. Namun, Kiai Said Asrori menegaskan bahwa PBNU secara organisasi tidak akan terlibat dalam kegiatan politik praktis.
“Dalam hal Pilpres, NU sebagai jam'iyah tidak akan ikut membicarakan tentang siapa calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024. Karena ini bukan domain PBNU dan bukan sesuatu yang harus diputuskan di dalam badan perkumpulan NU,” ungkap Kiai Said Asrori, kepada NU Online, usai pertemuan dengan ICMI Muda Pusat.
Baca Juga
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Nahdliyin
Kiai Said Asrori juga menjelaskan kepada para pengurus ICMI Muda tentang kelembagaan NU. Dijelaskan, NU itu terdiri dari syuriyah dan tanfidziyah mulai dari tingkat pengurus besar, wilayah, cabang, ranting, bahkan sampai anak ranting.
“Alhamdulillah di seluruh wilayah Indonesia ini sudah ada kepengurusan badan perkumpulan NU. Jadi intinya ingin ICMI ini mendapatkan arahan, kerja sama, bimbingan dari para kiai, alim, dan terutama dari PBNU,” ungkap Kiai Said Asrori.
Sementara itu, Ketua Majelis Istiqamah ICMI Muda Pusat AM Iqbal Parewangi menyampaikan rasa syukur karena telah berhasil berkunjung ke markas NU yang merupakan pemilik sah Republik Indonesia.
Kepada Kiai Said Asrori, ia menyampaikan beberapa hal terkait kerja sama strategis yang akan dilakukan di masa mendatang. Lebih jauh, Iqbal menegaskan bahwa ICMI Muda akan terus belajar kepada NU yang pada tahun ini (secara hijriah) akan memasuki usia 100 tahun.
“Kami bincang tentang agar Indonesia ke depan dikembalikan ke muruah dasar dari Indonesia yang dulu diletakkan oleh para pendiri bangsa, termasuk pendiri NU, pendiri Muhammadiyah, dan tokoh-tokoh Islam yang melahirkan Pancasila, membuat UUD. Sekarang dalam pandangan ICMI Muda sedang mengalami pembelokan di sana sini,” jelas Iqbal.
Menurutnya, hanya NU yang dapat mengembalikan pembelokan-pembelokan itu kepada jalur yang benar. Sebab NU merupakan pemilik sah dari negeri ini. “Kami datang ke tempat ini bermohon agar NU dan Muhammadiyah bersama ormas-ormas lain untuk mengembalikan Indonesia ke jalan yang benar,” jelas Iqbal.
Senada, Ketua Presidium ICMI Muda Pusat Tumpal Panggabean mengatakan bahwa kehadirannya itu bermaksud untuk membangun kolaborasi dan sinergi dengan PBNU. Ia bahkan siap untuk menjadi bagian dari agenda-agenda besar yang dirancang PBNU.
“Kita siap di garda depan, belakang, samping, tapi kita bersinergi dalam kerangka agenda keumatan dan kebangsaan. Tentu ini sebuah kehormatan bagi ICMI Muda bisa diterima di PBNU dan bisa mendapat nasihat-nasihat dari para kiai, sehingga menjadi amunisi dan semangat untuk membangun politik dan ekonomi keumatan,” kata Tumpal.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF