BUMN dan PBNU Sepakati Kontrak Kerja Sama Pemulihan Resesi Ekonomi Nasional
Sabtu, 5 September 2020 | 05:15 WIB
Jakarta, NU Online
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Pondok Pesantren Luhur Al-tsaqafah, Jagakarsa, Jakarata Selatan, Jumat (4/9) kemarin. Kerja sama dilakukan dalam rangka akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan langsung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Menteri BUMN Erick Thohir disaksikan para pejabat tinggi di lingkungan Kementerian BUMN dan para Ketua Harian PBNU.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, program akselerasi pemulihan ekonomi nasional sudah pasti membutuhkan peran serta masyarakat. Karena itu pihaknya memerlukan PBNU untuk mengoptimalkan ikhtiar pemerintah dalam menata struktur ekonomi Indonesia.
Tidak hanya kepada PBNU, BUMN juga terbuka kepada kelompok akademisi, para pelaku usaha, dan media untuk ikut serta mengembalikan lagi kejayaan ekonomi negara.
Erick mengatakan optimis PBNU dapat membantu pemerintah. Pasalnya PBNU memiliki banyak kelompok meliputi kelompok akademisi, kelompok pengusaha, dan kelompok profesional yang secara langsung dapat terjun bersama pemerintah.
"PBNU saat ini sudah memenuhi empat dari lima kekuatan pentahelix, yaitu komunitas, akademisi, dan dunia usaha melalui Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N-PBNU)," kata Erick Tohir.
Di antara poin kerja sama itu akan diwujudkan BUMN dan PBNU melalui pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM). Lalu optimalisasi peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta dukungan pelaksanaan pembinaan masyarakat.
"Partisipasi NU sangat penting dalam mengimplementasikan program percepatan pemulihan ekonomi sehingga jika proyek UMKM bebrasis digital berhasil maka kerja sama dalam program lain bisa dilanjutkan," pungkas Erick.
Di tempat yang sama, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengapresiasi langkah BUMN untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional Bersama PBNU. Kata Pengasuh Pesantren Al-Tsaqafah ini, kerja sama pemerintah dan NU adalah hal tepat untuk penanganan dampak Covid-19 di Indonesia.
Jauh sebelum digandeng pemerintah, ucap Kiai Said, PBNU sudah lebih dulu mengintruksikan warga NU ikut serta memulihkan ekonomi dengan mengajak mereka kembali memanfaatkan usaha yang ada termasuk usaha mengelola UMKM. Selanjutnya, telah dilakukan pula oleh PBNU menginstruksikan Nahdliyin agar disiplin menerapkan protokol kesehatan jika ingin ke luar rumah.
"NU juga memiliki Satgas Covid-19 yang telah menyalurkan sekira 19 kontainer sembako ke sejumlah wilayah. NU sebagai organisasi massa (ormas) yang paling aktif dan peduli dalam menangani bahaya Covid-19," ungkapnya.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan