Calon Menteri dan Kepala Lembaga Dibekali Materi Geopolitik, Strategi, hingga Harapan Pemerintahan ke Depan
Kamis, 17 Oktober 2024 | 08:00 WIB
Pembekalan calon menteri dan kepala lembaga pemerintah kabinet Prabowo-Gibran di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). (Foto: Instagram Prabowo Subianto)
Jakarta, NU Online
Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil 59 calon Menteri dan kepala lembaga untuk mengikuti pembekalan sebelum masuk ke dalam susunan kabinetnya bersama Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. Hal itu dilaksanakan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024) sejak pukul 07.30 hingga 19.15 WIB.
Pertemuan tersebut direncakan selama dua hari, pada hari pertama kemarin, Menteri Kominikasi dan Informatika Budi Arie menyebut hanya Prabowo yang memberikan pembekalan. Topik utama pembekalan adalah geopolitik, Gross domestic product (GDP), dan kesuksesan sebuah negara.
Selepas pertemuan, NU Online berkesempatan mewawancarai beberapa calon pejabat negara seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ia mengatakan pembekalan Prabowo soal strategi terkait pemerintahan ke depan, akan tetapi Prabowo tak mendetail membahas soal itu.
"Iya tadi bicara mengenai strategi. Dalam strategi, tentu banyak hal yang penting harus dilakukan pemerintah ke depan dan terkait dengan itu tentu kita tidak berbicara secara detail," katanya usai pembekalan dengan membuka kaca mobil hitam merk Toyota Alphard.
Kemudian, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengaku terdapat permintaan khusus Prabowo terhadapnya agar Indonesia bisa swasembada pangan dalam lima tahun ini.
"Ya paling tidak Pak Prabowo sudah lama ingin, kita tidak punya waktu yang panjang, waktunya pendek kan, agar kita bisa swasembada pangan, agar kita bisa menjadi negara maju di 2045," ucap sambil membuka kaca mobil hitam merk Toyota Alphard.
Sementara Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tak berpanjang kata selepas pembekalan bersama 59 menteri lainnya. Dikarenakan pintu gerbang kediaman Prabowo itu disesaki oleh wartawan, ia langsung pulang dengan membuka kaca mobilnya sambil menunjuk antrean yang belakang dan meminta doa kepada awak media yang datang.
"Yang belakang, yang belakang. Minta doanya, minta doanya," katanya.
Dalam antrean kepulangan itu, terdapat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono. Ia mengungkapkan bahwa Prabowo memaparkan gambaran tentang situasi dunia seperti tantangan geopolitik, geoekonomi, dan semua dampaknya terhadap Indonesia, baik dari sisi ekonomi, politik, keamanan, dan pertahanan
“Beliau juga menjelaskan sekaligus memberikan gambaran tentang situasi dunia termasuk tantangan geopolitik, geoekonomi, dan juga semua dampak terhadap Indonesia terhadap kawasan kita juga dari sisi ekonomi tentunya, politik, keamanan, pertahanan, dan lain sebagainya,” tutur putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
"Beliau (Prabowo) berharap kepada semua yang menjadi peserta tadi memiliki pemahaman yang utuh, untuk bisa melihat dunia, melihat Indonesia sesuai dengan kapasitas yang dimiliki bisa menjalankan tugas," tambahnya.
Selanjutnya, Politikus perempuan dari Partai Golongan Karya (Golkar) Meutya Viada Hafid juga mendapatkan pesan dan kesan dari pembekalan Prabowo, yaitu agar dapat bekerja secara baik.
"Kerja cepat, kerja bersama dengan baik. Tantangan ke depan itu berat. Untuk itu, kita semua harus bergerak dengan cepat," ujarnya.
Selain Mutia, Politikus Partai Golkar lainnya yakni Nusron Wahid juga menjelaskan isi materi pembekalan tersebut. Menurutnya, Prabowo berpesan untuk mewanti-wanti jajaran calon menterinya untuk tidak korupsi hingga mengamankan aset negara, mencegah kebocoran APBN, serta menjaga aset-aset negara mulai dari hutan, tanah, laut.
“Pembekalannya ya nanti kalau diangkat kerja yang baik, terus jangan korupsi. Harus membantu penghematan biaya-biaya APBN, jangan sampai APBN bocor,” katanya.
“Jangan sampai diserobot asing, diserobot orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya saat meladeni pertanyaan awak media dengan turun mobil.
Di samping itu, NU Online juga berkesempatan mewawancarai Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti, darinya Prabowo menjelaskan terkait pengenalan dan sejumlah materi yang diberikan kepada para calon pejabat kabinet.
"Materi yang disampaikan, pengenalan dan orientasi kabinet, geopolitik global, kesuksesan dan kegagalan negara, serta komunikasi politik," tuturnya dengan nada rendah tanpa keluar mobil.