Bandung, NU Online
Runner up juara Liga Santri Nusantara LSN (2017) kesebelasan pondok pesantren Walisongo Sragen harus berjuang keras mendapatkan tiket untuk melaju babak 16 besar siang ini Rabu (25/10) di stadion Brigif, Cimahi.
Pasalnya, meski kemarin menang, pada putaran final atau seri nasional LSN 2017 ini, tim milik Ketua PCNU Sragen KH Ma’ruf Islamuddin tersebut mengawali pertandingan dengan kekalahan tipis dari Darul Huda Ponorogo, Senin (23/10) lalu.
Sebagai tim yang memiliki tradisi masuk seri nasional selama tiga tahun berturut-turut ini, berupaya bangkit. Pada pertandingan selanjutnya, mereka berhasil menang besar dengan menghajar Hamzan Wadi 8-0.
Manajer Walisongo, Mustawa, mengatakan setelah mengalami kekalahan pertandingan pertama, ia mengajak anak asuhnya untuk berkumpul, membahas, dan menganalisis kekalahan.
“Teman-teman kita ajak sharing. Jadi mereka tidak kita salahkan. Mereka diajak berpikir kesalahannya apa, kita catat, dipelajari, besoknya kita upayakan maksimal,” jelasnya kepada NU Online, Selasa (24/10).
Ia menegaskan kepada para pemain, Walisongo harus menang dan mengantisipasi selisih gol karena di grup A itu ada Darul Huda dan Nurul Fauzi yang masing-masing memetik kemenangan.
Penegasan tentang selisih gol dibuktikan Walisongo dengan kemenangan besar, membantai Hamzan Wadi 8-0. Skor paling fantastis di antara tim-tim lain. Lebih besar satu gol di atas keberhasilan DDI Kaballangan Pinrang di grup D yang mencukur Al-Madaniyah Tabalong, tim asal Kalimantan Selatan, 7-0.
Sejak menit awal, Walisongo seolah keserupan, pada menit satu, dua, tiga, dan lima mereka berhasil menggetarkan gawang Hamzan Wadi. Sampai pluit akhir dibunyikan, Walisongo unggul 8-0.
“Alhamdulillah hasilnya maksimal,” tutup Mustawa.
Pada pertandingan siang ini melawan Nurul Fauzi, Walisongo hanya membutuhkan imbang karena selisih gol yang besar. Tapi jika kalah, pupuslah harapan ke 16 besar. (Abdullah Alawi)