Jakarta, NU Online
Di setiap momentum libur akhir tahun, peningkatan intensitas kendaraan di jalan raya sering terjadi. Banyak warga melakukan perjalanan untuk liburan atau berwisata sehingga kepadatan kendaraan terjadi dan mengakibatkan kemacetan. 

Untuk mengantisipasi dan menghindari kemacetan, pengguna jalan bisa mengatur waktu perjalanan dan juga memantau kondisi lalu lintas. Untuk mengetahui kondisi lalu lintas secara langsung, para pengguna jalan bisa memanfaatkan fasilitas CCTV online yang terpasang di banyak titik.

CCTV yang tersebar, baik di jalan tol maupun jalan non-Tol ini bisa diakses dengan mudah melalui smartphone secara real time melalui laman https://binamarga.pu.go.id/nataru milik Direktorat Jenderal Bina Marga.

Di laman tersebut, masyarakat bisa melihat langsung kondisi jalan tol melalui tautan https://binamarga.pu.go.id/index.php/contents/cctv_nataru#cctv. Pada laman tersebut, masyarakat bisa memilih ruas jalan tol yang akan diamati dan dilewati dengan memperhatikan jumlah CCTV yang online dan offline.

Bukan hanya jalan tol di Pulau Jawa seperti Ruas Jakarta-Cikempek, masyarakat juga bisa mengakses CCTV jalan tol di luar Jawa. Seperti Ruas Bakauheni- Terbanggi Besar di Lampung, Bali Mandara, Balikpapan-Samarinda, dan Kayu Agung-Palembang.

Sementara untuk memantau kondisi jalan non-tol, masyarakat bisa mengakses tautan http://rttmc.dephub.go.id/rttmc/livecctv. Dalam laman milik Road Transport and Traffic Management Center (RTTMC) Kementerian Perhubungan tersebut terdapat CCTV Online yang terpasang di beberapa jalan rawan kemacetan. Seperti Gadok Puncak, Nagrek, dan masih banyak lainnya.

Selain bisa melihat kondisi lalu lintas, masyarakat juga bisa memantau peta Posko jalur Nataru, Jalur Alternatif, Lokasi Wisata, dan Rest Area. Tarif tol juga bisa dilihat dengan mengakses laman https://bpjt.pu.go.id/tarif/.

Selain kondisi lalu lintas dan tarif tol, masyarakat juga diingatkan dengan terus memantau kondisi cuaca selama libur Nataru ini. Kondisi cuaca bisa diakses di laman https://bmkg.go.id/cuaca/jalur-darat.bmkg. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dalam berlibur ataupun berwisata.  

Terkait dengan kondisi cuaca ini, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) telah mengingatkan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

"Potensi bencana hidrometeorologi dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal dengan peluang kejadian lebih tinggi jika dibandingkan dengan hari biasanya," kata Pengurus LPBI NU, M Ali Yusuf kepada NU Online, Rabu (28/12/2022). 

Bencana hidrometeorologi ini dapat menyebabkan hilangnya nyawa, cedera atau dampak kesehatan lainnya, kerusakan harta benda, hilangnya mata pencaharian dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.

"Cuaca ekstrem yang seperti banjir, badai petir, angin kencang itu sebagian besar berdampak merugikan dari sisi materiil maupun immateriil, seperti menelan korban jiwa," ungkapnya. 

"Tetap waspada, terus pantau informasi dari institusi resmi, BMKG dan BNPB," imbaunya.

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan