Nasional

Cicit Mbah Kholil Bangkalan Terangkan Semangat Halaqah Fiqih Peradaban

Jumat, 4 November 2022 | 11:15 WIB

Cicit Mbah Kholil Bangkalan Terangkan Semangat Halaqah Fiqih Peradaban

Halaqah Fiqih Peradaban di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (29/10/2022). (Foto: Singgih Aji Purnomo)

Tangerang Selatan, NU Online

Halaqah Fiqih Peradaban yang diprogramkan PBNU, membawa semangat dan upaya untuk merekonstruksi pemahaman fiqih dan pemikiran fiqih yang baru.


Narasumber Halaqah Fiqih Peradaban, KH Ahmad Kholili Kholil mengatakan hal itu saat penyelenggaraan di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (29/10/2022) pekan lalu. 


Lebih lanjut Kiai Kholil yang juga cicit dari KH Kholil Bangkalan itu menerangkan bahwa halaqah adalah addaairah atau lingkaran yang berarti diskusi. Fiqih adalah hukum syariat yang diambil dari dalil terperinci, sementara peradaban (civilization/technological development) adalah pembangunan.


"adi Halaqah Fiqih Peradaban adalah musyawarah untuk merumuskan satu fiqih yang bersifat progresif," ujarnya.


Narasumber lainnya Rumadi Ahmad membahas Islam dan Perubahan. Dirinya memulai dengan review persoalan-persoalan yang sedang terjadi karena menurutnya saat ini manusia tengah hidup di tengah-tengah dunia yang mengalami perubahan.


Ia menekankan bagaimana agama berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian dunia.


Menurutnya, kontribusi agam mewujudkan perdamaian dunia saat ini tengah didiskusikan oleh pimpinan NU dan seluruh warga NU yang bersama-sama memikirkan peradaban model apa yang bias ditawarkan kepada dunia.


Lebih jauh Rumadi menyebut Indonesia, Tunisia dan Malaysia yang bentuk demokrasinya belum sempurna. "Siyasah min babil mu’amalah, maka siyasah, selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat Islam, maka bisa diterima, itulah yang menjadi keyakinan kita bahwa Indonesia itu adalah negara syar’i," ujarnya.


Halaqah Fiqih Peradaban di Tangsel diikuti oleh pengurus NU dari PCNU hingga ranting, guru, lembaga dan banom NU. Pertemuan tersebut berlangsung di The Mahsun Hall, Pondok Pesantren Madinatunnajah, Kota Tangerang Selatan. Acara bertajuk Legalitas Negara Bangsa dalam Paradigma Ulama Nusantara dan Dunia.


Ketua PCNU Tangsel, H Abdullah Mas’ud mengpresiasi kegiatan Halaqah Fiqih Peradaban yang terselenggara berkat kerja sama antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kementerian Agama Republik Indonesia dan Pondok Pesantren Madinatunnajah.


"Semangat berhalaqah para kiai, guru dan pengurus NU di Kota Tangerang Selatan. Jadilah bagian dari aktor peradaban dunia," kata Gus Mas’ud.


Ketua Panitia yang juga pengurus LDNU Tangerang Selatan, Anwar Musaddad berterima kasih kepada segenap pengurus PBNU dan PCNU atas amanah penyelengaraan Halaqah Fiqih Peradaban ini, dan juga kepada Pengasuh Pesantren Madinatunnajah yang menjadi tuan rumah.  


"Semoga kegiatan menghasilkan rekomendasi yang bagus untuk kemajuan peradaban dunia," harap Anwar Musaddad.


Kontributor: Singgih Aji Purnomo
Editor: Kendi Setiawan