Dapur Umum Kemensos Layani Ribuan Pengungsi Banjir Makassar
Kamis, 26 Desember 2024 | 06:00 WIB
Mensos Gus Ipul saat melihat para relawan banjir Makassar di lokasi dapur umum, Rabu (25/12/2024). (Foto: dok. Kemensos)
Makassar, NU Online
Kementerian Sosial (Kemensos) mendirikan dapur umum dalam merespons bencana banjir yang melanda Kota Makassar sejak sepekan lalu. Dapur umum tersebut berada di posko pengungsian Masjid Jabal Nur, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
"Dapur umum di sini melayani 2.500 kebutuhan nasi bungkus dalam sekali masak. Total sehari mampu memproduksi 7.500 nasi bungkus," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat meninjau lokasi dapur umum pada banjir di Makassar, Rabu (25/12/2024).
Adanya dapur umum tersebut merupakan bagian dari tugas utama yang diemban Kemensos pada masa tanggap darurat bencana. Keberadaan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) turut andil dalam beroperasinya dapur umum di setiap proses penanganan bencana.
"Kementerian Sosial itu tugasnya dua, yaitu shelter dan logistik," ucap Gus Ipul, sapaan akrab Mensos Saifullah Yusuf.
Menurut Gus Ipul, dalam penanganan bencana, Pemerintah telah memiliki prosedur pembagian kerja lintas kementerian/lembaga. Pada tahap tanggap darurat, Kemensos menjadi koordinator dalam penyediaan kebutuhan logistik dan pendirian tenda pengungsian, termasuk di dalamnya layanan dapur umum.
Ketua Tagana Provinsi Sulawesi Selatan, Yogi (55), mengatakan dalam mengoperasionalkan dapur umum di posko Masjid Jabal Nur Makassar, Tagana mengerahkan sebanyak enam puluh personelnya.
"Sebanyak enam puluh Tagana bertugas, dibagi menjadi dua sesi yaitu pagi dan malam dengan delapan jam kerja," kata Yogi.
Dapur umum posko Masjid Jabal Nur melayani enam kelurahan di Kecamatan Manggala. Setiap harinya, terdapat variasi menu makanan yang diolah. "Menu hari ini nasi putih, ikan, sayur campur," kata Yogi.
Makanan siap saji yang telah diolah dari dapur umum kemudian didistribusikan ke beberapa lokasi warga yang masih memilih tinggal di rumahnya yang tergenang banjir.
"Kami Tagana dengan peralatan yang ada mendistribusikan ke wilayah tersebut menggunakan perahu karet dan rakit," ujar Yogi. (adv)