Nasional

Di Aceh Tamiang, NU Care–LAZISNU Bagikan Paket Sembako dan Hygiene Kit untuk Bertahan

Senin, 29 Desember 2025 | 18:00 WIB

Di Aceh Tamiang, NU Care–LAZISNU Bagikan Paket Sembako dan Hygiene Kit untuk Bertahan

Penyaluran paket kesehatan pribadi NU Care LAZISNU dari BPKH kepada warga Aceh Tamiang. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

 

Jalanan yang masih dipenuhi lumpur setinggi mata kaki menyambut kedatangan tim NU Care-LAZISNU dalam aksi NU Peduli di Posko Bencana Banjir Bandang 2025 PCNU Aceh Tamiang. Pada Ahad (28/12/2025), bantuan berupa paket sembako dan hygiene kit dari BPKH tiba di tengah kondisi warga yang masih berjuang bertahan dari terjangan banjir bandang akhir November lalu.

 

Pantauan tim NU Peduli menunjukkan, lingkungan sekitar posko masih becek dan dipenuhi genangan lumpur. Banjir bandang meninggalkan kerusakan serius, yakni rumah-rumah hancur, perabot hanyut, dan kebutuhan dasar warga belum sepenuhnya terpenuhi.

 

Dalam kondisi tersebut, warga kerap menyetop setiap tim atau lembaga yang melintas untuk sekadar menanyakan bantuan. Beberapa di antaranya bahkan langsung menanyakan apakah ada alas tidur, sebab rumah mereka masih tertutup lumpur dan hanya memungkinkan beristirahat di atas dipan kayu.

 

Di tengah keterbatasan itu, anak-anak tetap terlihat bermain dan tersenyum. Keceriaan mereka menjadi kontras tajam dengan realitas kerusakan dan kekurangan logistik yang masih dialami orang dewasa di sekelilingnya.

 

Posko Bencana Banjir Bandang 2025 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Aceh Tamiang berdiri di sebuah konter pulsa di Dusun Bandar, Desa Kesehatan, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang. Tempat tersebut merupakan rumah Multazam dan Mayang, orang tua Ketua Posko PCNU Aceh Tamiang, Sultan Herakli.

 

Mayang menuturkan, setiap hari ia bersama dua perempuan lainnya memasak untuk ratusan warga terdampak banjir.

 

“Jadi, yang rumah-rumah hilang itu, itu yang kami dahulukan (memberikan makan). Karena mereka nggak bisa masak kan susah,” katanya.

 

Multazam mengenang saat banjir setinggi dua meter menenggelamkan lantai satu rumahnya. Seluruh barang hanyut, termasuk peralatan konter dan kitab-kitab berbahasa Arab yang telah lama ia kumpulkan.

 

“Kitab ini saya kumpulkan dari dulu. Saya akan coba mengeringkan lumpurnya dan nanti mengecek kondisi kertasnya,” ujar Multazam, dengan nada pilu.

 

Ia juga menceritakan bagaimana warga bertahan hidup selama tiga hari pertama tanpa bantuan, karena lumpur masih setinggi lutut orang dewasa dan akses evakuasi tertutup.

 

“Nunggu evakuasi kami nggak tunggu lagi karena sudah tahu satu Aceh Tamiang ini tenggelam, kemungkinan tim SAR nggak akan sampai ke mari,” ucapnya.

 

Solidaritas lintas warga juga tampak dari Ci Memei, pemilik kios grosir yang berada tepat di depan posko. Ia membagikan makanan dengan cara sederhana, menggunakan tali dan ember untuk mengapungkan mie instan, biskuit, dan roti kepada warga yang mengungsi.

 

“Untuk bertahan hidup ya kami bawa apa aja yang ada sisa makanan. Apa aja lah kita bagi. Sama-sama lagi kondisi seperti ini. Tiap ada yang lewat, kasih ember isi mie, biskuit, roti,” tutur Ci Memei.

 

Sementara itu, Wakil Ketua Tanfidziah PCNU Aceh Tamiang Zakaria menyebut hampir seluruh wilayah Aceh Tamiang terdampak banjir. Ia memperingatkan bahwa dampak bencana ini tidak akan selesai dalam waktu singkat.

 

“Kemungkinan kondisi seperti ini masih akan terus berlanjut hingga enam bulan. Bantuan masih terbatas, listrik kadang hidup kadang mati, air sangat sedikit dan keruh, lumpur masih banyak, dan rumah warga banyak yang hancur,” jelasnya.

 

Ia menyampaikan bahwa distribusi paket sembako dan hygiene kit akan menyasar sejumlah desa terdampak, yakni Desa Kesehatan, Sukajadi, Tupah, Menanggini, Banai, dan Lubuk Sidup.

 

Bagi warga seperti Yani, kehadiran Posko PCNU Aceh Tamiang menjadi harapan di tengah rasa terabaikan. Ia mengaku baru kali ini menerima bantuan karena sebelumnya kerap tidak terdata di posko lain.

 

“Alhamdulillah saya dapat. Dekat rumah saya. Kalau di posko-posko bantuan, saya tidak pernah dapat bantuan,” ujarnya lirih.

 

Ketua Posko PCNU Aceh Tamiang Sultan Herakli menyampaikan bahwa distribusi paket sembako dan hygiene kit akan menyasar sejumlah desa terdampak, yakni Desa Kesehatan, Sukajadi, Tupah, Menanggini, Banai, dan Lubuk Sidup.

 

============

 

Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut https://filantropi.nu.or.id/solidaritasnu.