Gelar Konferensi Internasional, PCINU Belanda Semai Islam Nusantara di Kancah Global
Selasa, 7 Juni 2022 | 21:00 WIB
Konferensi ini merupakan edisi lanjutan dari konferensi dengan format berani yang telah diadakan 23 Agustus hingga 27 Agustus 2021
Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda kembali menyelenggarakan kegiatan konferensi internasional. Konferensi ini bertujuan untuk menjadi platform yang mempertemukan akademisi, peneliti, dan aktivis dalam ide-ide yang relevan dengan tema besar konferensi “Reimagining Religion and Values in Time of (Societal) Crisis” (Menata Kembali Agama dan Nilai-nilai di Saat Krisis Sosial).
Kegiatan ini diharapkan dapat menaruh kontribusi pengetahuan dan pengembangan Islam Nusantara di dunia secara lebih luas. “Kami berharap kegiatan konferensi ini selain dapat berkontribusi terhadap dunia pengetahuan, juga mampu memberikan manfaat yang lebih luas pada perkembangan Islam Nusantara di kancah global”, kata Ketua PCINU Belanda Ahmad Afnan Anshori pada Selasa (7/6/2022).
Afnan menyampaikan bahwa kegiatan konferensi yang digelar PCINU Belanda untuk ketiga kalinya ini akan dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin. Hadir pula Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas, serta beberapa cendekiawan maupun lintas agama di negeri Belanda.
“Kegiatan pembukaan konferensi akan diadakan pada tanggal 8 Juni dengan menghadirkan cendekiawan dan Ketua Lakpesdam PBNU Ulil Abshar Abdalla dan juga politik muslim Belanda, Joram van Klaveren sebagai pembicara kunci” tambah Ahmad Afnan Anshori Ketua PCI NU Belanda.
Sementara itu, Ketua Panitia Konferensi Adrian Perkasa mengatakan bahwa konferensi ini merupakan edisi lanjutan dari konferensi dengan format berani yang telah diadakan 23 Agustus hingga 27 Agustus 2021. “Alhamdulillah pada tahun ini, kami bisa menggelar tatap muka sesuai dengan yang direncanakan”, katanya.
“Dalam Konferensi kali ini, PCINU Belanda (bekerja sama) dengan berbagai pihak antara lain Vrije Universiteit Amsterdam, Nuffic-Neso, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Netherlands-Indonesia Consortium for Christian Muslim Relations (NICMCR). Diharapkan dengan adanya kerja sama dengan berbagai instansi tersebut, dapat menjadi ajang bagi para peneliti khususnya Indonesia untuk dapat berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan tingkat dunia.” jelas Adrian lebih lanjut.
Terkait acara akademik ini, terdapat enam panel dalam konferensi ini yakni (1) Menjembatani krisis kemanusiaan dan moderasi beragama; (2) Agama dalam krisis sosial-ekologis dan ekonomi; (3) Reharmonisasi nilai-nilai agama dalam ilmu pengetahuan, kemajuan dan inovasi; (4) Agama, Peran Gender dan Hak Perempuan; (5) Krisis identitas: Nasionalisme, Budaya global dan masa depan agama ; dan (6) Dekolonisasi agama: Hurgronje, Islam Indonesia dan kesadaran pascakolonial
Konferensi ini tidak hanya menghadirkan forum ilmiah saja, tetapi terdapat beberapa kegiatan yang juga digelar pada perhelatan ini, seperti pameran foto The Traversing of Islam Nusantara yang telah dibuka pada tanggal 2 Juni lalu. Kemudian pada tanggal 9 Juni terdapat Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Indonesia-Belanda yang digarap bersama Nuffic-Neso.
Bersama NICMCR, PCINU Belanda juga kembali menyelenggarakan dialog antariman di salah satu gereja tertua di Den Haag. Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia juga tidak ketinggalan hadir untuk menjamu tamu dan delegasi dari berbagai negara yang mengadakan gala dinner. Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan kunjungan ke Masjid Al-Hikmah Den Haag yang dikemas dalam acara Masjid Hijau dan Gereja Hijau di Belanda dan Indonesia.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Alhafiz Kurniawan