Daerah

Geliat Ekonomi Berkah di Pasar Tumpah Belakang UIN Tulungagung

Selasa, 4 Maret 2025 | 19:00 WIB

Geliat Ekonomi Berkah di Pasar Tumpah Belakang UIN Tulungagung

Potret suasana Pasar Tumpah di belakang Kampus UIN Tulungagung. (Foto: NU Online/Woko)

Tulungagung, NU Online

Sore sekitar dua jam sebelum magrib, suasana lalu lintas di perempatan Teerto belakang Kampus UIN Tulungagung sangat padat merayap, dipadati para pemburu takjil, pada Selasa (4/3/2025).


Di Pasar Tumpah ini, segala kebutuhan berbuka puasa tersedia. Menu berbuka itu antara lain es oyen, es jeruk, es podeng, hingga ragam kolak juga tersedia. Ada pula makanan berat yaitu sate usus, sayur lodho ayam, hingga krengsengan. Jalanan yang sempit seketika ramai dipenuhi para pemburu takjil.


Pasar Tumpah ini buka hanya pada Ramadhan sejak pukul 14.30 WIB hingga kumandang azan isya. Rata-rata para konsumennya adalah mahasiswa yang kuliah di sekitar Tulungagung. Walaupun demikian, animo pemburu takjil begitu luar biasa.


Menurut Aini (21), keberadaan Pasar Tumpah sangatlah membantunya yang ingin berbuka puasa.


"Sangat membantu sekali apalagi soal urusan berbuka puasa jadi kami tidak perlu jauh-jauh mencarinya," ucapnya.


Selain karena harganya ekonomis dan ragam menunya banyak, keberadaan Pasar Tumpah ini juga membawa berkah tersendiri bagi para pedagang. Pasar Tumpah ini menjadi ajang kreativitas sehingga membawa keuntungan.


Furqon (22) salah satu pedagang es podeng menyatakan bahwa ia mendapatkan keberkahan atas Pasar Tumpah Ramadhan ini.


"Alhamdulillah, saya bisa meraup keuntungan ya walaupun tidak banyak. Tapi ini sudah membuat hati saya senang," ungkapnya.


Furqon juga menyebutkan bahwa omzet jualan di Pasar Tumpah tersebut terbilang lumayan. Ia bisa meraup keuntungan Rp300 ribu sampai Rp500 ribu, bahkan lebih. Baginya omzet Rp300-500 ribu itu lumayan dan harus disyukuri.


Kondisi pasar yang beroperasi di sore itu memang menunjukkan keberkahan tersendiri. Suasana Ramadhan memang menyuguhkan keberkahan ekonomi yang dirasakan banyak kalangan, terutama bagi para penjual dan pembeli.


Namun sebagian pedagang berharap agar suasana Pasar Tumpah ini bisa lebih diperhatikan oleh pemangku kebijakan. Salah satunya dengan pembenahan sarana prasarana. Dengan begitu, antara penjual dan pembeli akan merasa nyaman.

 

Kontributor: Woko Utoro