Gerakan Goceng untuk Kongres Wujudkan Kultur Kemandirian Kader
Selasa, 14 Januari 2020 | 14:00 WIB
Jakarta, NU Online
Gerakan Goceng untuk Kongres direspon positif oleh pimpinan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di seluruh daerah. Salah satunya adalah Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Provinsi Banten, Ahmad Solahudin. Menurut dia, gerakan Goceng untuk Kongres mewujudkan kemandirian kader PMII dan mendorong kader tersebut untuk tidak bergantung kepada siapapun.
“Gerakan Goceng ini sangat bagus dan tepat diterapkan di PMII. Gerakan Goceng untuk Kongres dapat mengelaborasi antara kemandirian dan ketidaktergantungan kepada pihak lain,” kata Ahmad Solahudin saat dihubungi NU Online di Jakarta, Selasa (14/1).
Ia menjelaskan, gerakan Goceng untuk Kongres merupakan simbol kemandirian kader-kader PMII dalam dalam menggelar kegiatan organisasi. Upaya itu dapat dilakukan kader PMII dengan cara gotong royong antar sesama kader.
Solahurdin menyebut, PKC PMII Banten telah mewujudkan prinsip kemandirian. Misalnya ia telah mendorong lahirnya Mindset Cafe yang merupakan hasil iuran kader-kader PMII Kota Serang, Banten. Belum lagi perusahaan-perusahaan media yang dibentuk oleh sejumlah pengurus PKC PMII Banten.
“Itu membuktikan bahwa kami memang ingin mandiri, tidak melihat siapapun dan tidak bergantung kepada siapapun,” ucapnya.
Solahudin optimis jika gerakan itu terus dimassifkan maka kemandirian kader mulai terasah melalui aktifitas-aktifitas yang jauh lebih kreatif dan inovatif. Untuk mensukseskan gerakan Goceng, PKC PMII Banten juga akan segera melakukan penggalangan dana di kalangan pengurus dan anggota.
Sebelumnya, setelah menggelar Sayembara Logo Kongres pada Ahad (5/1) lalu, dan sebagai rangkaian Kongres ke-20 di Kalimantan Timur pada 16-21 April 2020 mendatang, PB PMII meluncurkan ‘Goceng untuk Kongres’ di Gedung PB PMII, Salemba Raya, Jakarta Pusat, Jumat (10/1) lalu. Goceng sendiri merupakan upaya gotong-royong kader PMII dari Sabang sampai Merauke dalam mensukseskan seluruh rangkaian Kongres PMII ke-20.
Nantinya, setiap kader dan alumni menyumbangkan uang seharga lima ribu rupiah atau dalam bahasa Betawi disebut Goceng. Uang tersebut akan digalang dan dihimpun oleh para pengurus di semua tingkatan dari mulai Pengurus Rayon hingga Pengurus Besar.
Ketua Umum PB PMII, Agus Mulyono Herlambang, mengatakan, gerakan kemandirian ekonomi untuk Kongres merupakan upaya menggalang partisipasi kader, seluruh alumni dan keluarga besar PMII dalam rangka mensukseskan agenda sakral di PMII, yakni Kongres.
Menurut dia, ‘Goceng untuk Kongres’ mendorong spirit baru kader PMII untuk bergotong royong berdasarkan falsafah kebudayaan dan tradisi bangsa Indonesia. Agar kuat dianjurkan untuk saling terlibat satu sama lain dalam hal apapun. Dengan cara seperti itu, secara organisasi PMII dinilai mandiri.
“Saya memohon izin kepada seluruh kader dan alumni PMII di seluruh Indonesia agar ikut berpartisipasi dalam mensukseskan Kongres ke 20 ini, melalui gerakan Goceng untuk Kongres. Mari kita bergotong-royong menyukseskan gerakan “Goceng untuk Kongres”. Mari bersama-sama untuk berpartisipasi, berkontribusi dalam membangun kemandirian PMII,” ujarnya.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Aryudi AR