Gus Dur Memorial Lecture di Cirebon, Gaungkan Kembali Gerakan Islam Ramah
Sabtu, 23 September 2023 | 10:00 WIB
Gus Dur Memorial Lecture ke-3 untuk memperingati harlah (hari lahir) Gus Dur di Kampus ISIF Cirebon dengan tema Gus Dur Memorial Lecture: Gus Dur dan Gagasan Islam Ramah di pada Rabu lalu. (Foto: Dok. Gusdurian Cirebon)
Cirebon, NU Online
Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian menyelenggarakan acara Gus Dur Memorial Lecture ke-3 untuk memperingati harlah (hari lahir) Gus Dur di Kampus ISIF Cirebon dengan tema Gus Dur Memorial Lecture: Gus Dur dan Gagasan Islam Ramah pada Rabu lalu.
Acara Gus Dur Memorial Lecture menghadirkan pembicara yaitu Menteri Agama RI 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin, Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian Jay Ahmad, dan Rektor ISIF Cirebon Marzuki Wahid.
Koordinator Sekretariat Jaringan Gusdurian, Jay Ahmad menyebutkan bahwa Gus Dur Memorial Lecture diselenggarakan untuk memperingati hari lahir Gus Dur dan menyebarkan nilai, pemikiran, humanisme, dan keteladanan Gus Dur.
“Gus Dur Memorial Lecture diadakan bukan sekadar untuk mengagungkan atau membesar-besarkan sosok Gus Dur. Gus Dur sudah punya nama besar tanpa kita mengadakan acara ini. Namun, harapannya adalah kita dapat senantiasa mengenang, mengingat, dan menyebarkan ide serta gagasan yang dibawa oleh Gus Dur di berbagai isu sosial maupun agama,” ungkap Jay.
Jay menambahkan, acara ini sudah digelar di dua kampus lainnya, yaitu UIN Wali Songo, UIN Satu Tulungagung, dan sekarang ISIF Fahmina Cirebon, terakhir nanti di UNU Yogyakarta.
“Jadi, ISIF Fahmina Cirebon ini merupakan tempat dimana adanya pusat studi Gus Dur selain ada di Universitas Indonesia. ISIF menjadi kampus swasta pertama yang menjadi pusat pengembangan pemikiran Gus Dur,” terang Jay.
Sementara itu, Rektor ISIF Fahmina Marzuki Wahid mengatakan, Kampus ISIF sangat terhormat bisa menjadi tuan rumah Gusdurian Memorial Lecture.
"ISIF didirikan mempunyai visi dalam membangun kampus yang transformatif dalam gerakan pendidikan, sosial dan agama," terang Marzuki.
"Kini ISIF selain menjadi pusat studi Gus Dur, juga mempunya kajian jurusan Sarjana Ulama Perempuan Indonesia atau lebih di singkat SUPI," ujarnya.
Senada, Lukman Hakim Saifuddin membahas mengenai Gus Dur yang menjadi teladan bagi semua manusia. Gus Dur telah selesai terhadap dirinya.
"Ya, Gus Dur beliau telah selesai dengan urusan egoisme dalam dirinya, beliau sudah tidak mementingkan pamrih, semua energi dan potensi, waktu beliau miliki betul-betul dipersembahkan untuk sesama umat," tegas Menteri Agama Periode 2014-2019 itu.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan bahwa Gus Dur telah menjadi teladan pada inti pokok memanusiakan manusia, keadilan, persamaan di depan hukum.
"Gus Dur selalu menghargai perbedaan, ketika muncul keragaman karena perbedaan prespektif atau keyakinan tidak usah dipermasalahkan melainkan cukup dengan saling menghormati saja," ucap Lukman.
Lebih dari 150 peserta turut meramaikan kuliah umum ini, di antaranya dari para penggerak Gusdurian Cirebon, mahasiswa ISIF, IAIN Cirebon, UI Bunga Bangsa, dan kampus-kampus sekitarnya, serta beberapa peserta dari lembaga lintas iman seperti Konghucu, Katolik, Budha, dan lain-lain.