Gus Nabil: Kejurnas Keempat Pagar Nusa Diselenggarakan secara Mandiri
Senin, 7 Maret 2022 | 05:00 WIB
Diadakan dua kali dalam satu masa khidmah, Kejurnas Keempat Pagar Nusa dilaksanakan secara mandiri. (Foto: Dok. Pagar Nusa)
Cianjur, NU Online
Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Festival IV Pagar Nusa pada 4-6 Maret 2022 yang diselenggarakan secara daring telah usai dilaksanakan. Hadir pada kegiatan penutupan Ketua Umum Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) di Wisma Kemnaker Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, Ahad (6/3/2022).
“Saya melihat acara yang diselenggarakan ini berjalan sukses. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada panitia,” kata Gus Nabil saat memberikan sambutan sebagaimana rilis yang diterima NU Online.
Menurut Gus Nabil, kegiatan tersebut adalah kejuaraan virtual pertama yang dilaksanakan sepanjang sejarah Pagar Nusa. Sebelum pandemi Covid-19, mungkin tidak bisa dibayangkan apakah bisa kejuaraan diselenggarakan secara virtual.
“Namun, nyatanya kita bisa melaksanakan kejuaaraan ini dengan baik. Tampilannya bisa dinikmati dengan baik. Para juri melakukan penilaian secara profesional terbuka, transparan, sehingga hasil kejuaraan virtual ini tentu sangat terpercaya,” ungkapnya.
Menurut dia, penyelenggaraan kejuaraan ini bukan sesuatu yang mudah. Kejuaraan Nasional dan Festival diamanatkan oleh kongres dan juga PDPRT dilaksakan minimal satu kali dalam satu kali masa khidmah.
“Namun, alhamdulillah dalam masa khidmah kali ini kita bisa menyelenggarakan kejuaraan ini dua kali,” kata Nabi Haroen yang juga Wakil Ketua PB IPSI itu.
Ia bersyukur karena Kejurnas dan Festival ini juga berhasil digelar secara mandiri dan berdikari, tanpa meminta dan mengemis kepada pihak lain.
“Dan kejuaraan yang kita selenggarakan dua kali itu semuanya dilaksakan secara mandiri dan berdikari. Kita tidak pernah minta dan mengemis ke mana-mana. Alhamdulillah kita bisa melaksanakan ini secara gotong-royong seluruh pendekar Pagar Nusa,” papar Gus Nabil.
Pagar Nusa, lanjut dia, sebagaimana namanya ‘Pagar NU dan Bangsa’, menjadi pagar Nahdlatul Ulama dan bangsa ini. Tidak hanya mengandalkan otot, tetapi juga menggunakan akal. Pagar Nusa tidak hanya butuh olah fisik. Namun, juga sangat memerlukan olah mental dan spiritual.
“Kesuksesan kita di kejuaraan kali ini merupakan salah satu bagian dari khidmah kepada pencak silat. Pencak silat ini kalau kita bagi ada dua. Pertama, pencak silat prestasi. Kedua, pencak silat tradisi,” paparnya.
Melaksanakan kejuaraan nasional ini, lanjut dia, merupakan bagian penting khidmah kepada pencak silat secara prestasi. Pencak silat secara tradisi juga lebih luas lagi karena seluruh aliran juga memiliki jurus dan kekayaan khazanah masing-masing.
“Ini menjadi bagian dari kekayaan Pagar Nusa yang memiliki kekayaan khasanah jurus luar biasa. Saya mengucapkan terima kasih dan mengungkapkan rasa bangga kepada seluruh peserta. Selamat kepada para juara,” tutupnya.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori