Gus Yahya Apresiasi Langkah Pemerintah Atasi Dampak Bencana di Sumatra
Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf didampingi Ketua PWNU Aceh Tgk H Faishal Ali saat mengunjungi Dayah Ummul Ayman Pidie Jaya, Kamis (18/12/2025). (Foto: NU Online/Helmi Abu Bakar)
Pangkalpinang, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengapresiasi langkah dan strategi pemerintah dalam menangani dampak bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra, khususnya Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Apresiasi tersebut disampaikan Gus Yahya pada Silaturahim dan Konsolidasi PBNU bersama PWNU Kepulauan Bangka Belitung serta PCNU se-Bangka Belitung, yang juga menjadi momentum peneguhan komitmen NU dalam menggalang solidaritas kemanusiaan bagi para korban bencana.
Gus Yahya menegaskan bahwa skala bencana yang terjadi memang sangat besar dan menimbulkan dampak yang berat bagi masyarakat. Hal tersebut ia sampaikan berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan saat melakukan kunjungan ke Aceh beberapa hari sebelumnya.
“Saya melihat langsung kondisi di lapangan, khususnya di Aceh, dan memang dampaknya sangat parah. Banyak wilayah terdampak serius, infrastruktur rusak, dan aktivitas masyarakat lumpuh,” ujarnya.
Meski demikian, ia menyampaikan optimisme karena Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah penanganan yang sistematis dan terkoordinasi.
“Masalah yang kita hadapi memang sangat besar, tetapi satu per satu sudah mulai bisa diatasi. Strategi pemerintah dalam menangani dampak bencana menurut saya sudah sangat baik,” lanjutnya.
Gus Yahya juga mengakui masih terdapat berbagai kendala di lapangan, terutama dalam proses distribusi bantuan ke daerah-daerah yang sempat terisolasi akibat rusaknya infrastruktur.
“Selama ini memang banyak hambatan, misalnya dalam pendistribusian bantuan karena sejumlah wilayah terisolasi. Namun semoga dalam waktu dekat semuanya bisa ditembus,” tambahnya.
Ia mencontohkan kondisi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, yang sebelumnya mengalami keterputusan akses akibat jembatan putus total.
“Ketika saya ke Pidie Jaya hari Kamis lalu, saya menyaksikan jembatan yang sebelumnya putus total sudah berhasil ditangani. Alhamdulillah, ini menunjukkan progres yang nyata,” tuturnya.
Dalam rangka memperkuat kontribusi NU, Gus Yahya menyampaikan bahwa PBNU telah menyambungkan Satgas NU Peduli dengan otoritas pemerintah daerah setempat guna mengoordinasikan berbagai bentuk kontribusi NU dalam penanggulangan dampak bencana.
“Kami sudah melakukan rapat koordinasi di Aceh, dan dalam waktu dekat insyaallah akan kami lakukan hal yang sama di Sumatra Utara dan Sumatra Barat,” jelasnya.
Di tingkat nasional, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan otoritas pusat, termasuk BNPB dan instansi terkait lainnya, untuk memperoleh data yang komprehensif serta gambaran menyeluruh mengenai strategi pemerintah dalam penanganan dampak bencana.
“Pemerintah memiliki sumber daya yang cukup, dan strategi yang dijalankan menurut saya sudah sangat baik. Ini membangkitkan harapan bahwa dampak bencana insyaallah dapat segera diatasi secara lebih progresif,” pungkasnya.
Untuk diketahui, PBNU menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah serta seluruh elemen masyarakat dalam upaya kemanusiaan, pemulihan pascabencana, dan penguatan ketahanan sosial masyarakat.
PBNU melalui NU Care-LAZISNU bersama Tim NU Peduli terus menggencarkan aksi tanggap bencana di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara. Sebanyak 13 posko telah didirikan di wilayah tersebut sebagai respons cepat atas bencana banjir bandang dan tanah longsor pada akhir November 2025.
Data pendistribusian sementara dari 28 November sampai 19 Desember 2025 menyebutkan jumlah penerima manfaat bantuan mencapai 10.438 jiwa, dengan total dana yang telah disalurkan sebesar Rp1.292.168.700.
============
Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman beranda atau via web filantropi melalui tautan ini.