Halal Bihalal Alumni IPNU Upaya Terus Wujudkan Kohesi Sosial
Rabu, 24 April 2024 | 19:00 WIB
Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MA IPNU) menggelar Halal Bihalal di Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2024). (Foto: dok MA IPNU)
Jakarta, NU Online
Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MA IPNU) menggelar Halal Bihalal di Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2024). Kegiatan ini merupakan upaya mewujudkan kohesi sosial di tengah perbedaan preferensi politik dan latar belakang profesi yang dijalani masing-masing.
"Kita tetap bersatu dalam upaya mewujudkan kohesi sosial," kata Prof Asrorun Niam Sholeh, Sekretaris MA IPNU, saat memberikan sambutan.
MA IPNU, menurutnya, merupakan melting pot atau titik temu kader IPNU yang telah berkiprah di tengah masyarakat dengan latar belakang alumni yang begitu beragam, baik politik maupun profesi.
"Khittah ini harus dijaga," kata Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) itu.
Sebab, lanjutnya, upaya tersebut merupakan langkah penting untuk tetap menjaga posisi untuk bisa silaturahim dan bercanda tanpa sungkan.
Sementara itu, dalam ceramahnya, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta KH Syamsul Ma'arif mengajak seluruh alumni dan kader IPNU yang hadir untuk melapangkan dada selepas berlebaran.
"Mari kita terus menerus latihan bersifat lapang dada, mudah memaafkan orang lain sekalipun kepada orang yang engkau tidak sukai," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan/RB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan rasa gembiranya bisa sua dan bersilaturahim dengan rekan-rekan seperjuangannya di organisasi yang pernah dipimpinnya itu.
"Mudah-mudahan dengan silaturahmi ini menguatkan kembali dan kinerja kita lebih berdampak bagi masyarakat," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPNU 2000-2001 itu.
Senada, Ketua Umum PP IPNU 1988-1996 H Zainut Tauhid Saadi menyampaikan bahwa silaturahim mengeratkan kembali persaudaraan. Sebab, menurutnya, perjalanan hidup kerap sawang-sinawang. Namun, barangkali lanjutnya, orang yang tidak memiliki jabatan bisa lebih dihormati masyarakat dan jauh lebih bahagia. Sebab, orang yang memiliki jabatan kerap berhadapan dengan tidak sedikit masalah.
Sebelumnya, Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan Amar Ahmad juga menyampaikan bahwa para kader dan pengurus IPNU harus menyiapkan diri dalam menghadapi masa depan. Terlebih, menurutnya, kesempatan saat ini demikian terbuka.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidillah, Bupati Blora Arif Rohman, Ketua Umum PP IPNU 1996-2000 H Hilmi Muhammadiyah, Ketua Umum PP IPNU 2012-2015 Khairul Anam Haritsah, Ketua Umum PP IPNU 2019-2022 Aswandi Jailani, dan Ketua Umum PP IPNU 2022-2025 Agil Nuruzzaman.