Harapan NU Amerika-Kanada pada Kepemimpinan Baru PBNU: Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Perekonomian, dan Kesehatan
Sabtu, 25 Desember 2021 | 21:00 WIB
KH Miftachul Akhyar Rais 'Aam dan KH Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU masa khidmah 2021-2026. (Foto: Istimewa)
Jakarta, NU Online
Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama Tahun 2021 di Lampung memandatkan kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada KH Miftachul Akhyar sebagai Rais 'Aam dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum untuk masa khidmah 2021-2026.
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Amerika Serikat-Kanada (PCINU AS-K) pun mengucapkan selamat dan sukses atas terpilihnya kedua tokoh NU ini. PCINU AS-K mengharapkan kepemimpinan baru ini dapat terus membawa NU dalam peningkatan kualitas pendidikan, perekonomian, dan kesehatan.
Hal itu disampaikan melalui Surat Pernyataan PCINU AS-K yang ditandatangani Rais dan Katib Syuriyah Shalahuddin Kafrawi dan Zainal Abidin serta Ketua dan Sekretaris Tanfidziyah Muh Izzul Haq dan Yuyun Sri Wahyuni pada Sabtu (25/12/2021)
"Kami berharap di bawah kepemimpinan baru ini, PBNU dapat melakukan diseminasi visi dan program kerja untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikan, perekonomian, dan kesehatan yang ada di bawah naungan NU," begitu bunyi pernyataan PCINU AS-K secara tertulis pada Sabtu (25/12/2021).
Tiga bidang itu juga perlu diperhatikan hingga ke level akar rumput agar dapat menyeluruh ke segala lapisan. PCINU AS-K juga berharap hal tersebut dapat diwujudkan pada kepemimpinan baru.
"Kami juga berharap NU memberikan solusi bagi persoalan mendasar yang dihadapi kalangan akar rumput dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, menumbuhkembangkan berbagai potensi ekonomi dan pendidikan nahdliyin di dalam dan luar negeri," lanjut pernyataan PCINU AS-K itu.
PCINU AS-K juga berharap NU di bawah kepemimpinan Kiai Miftach dan Gus Yahya terus dapat mengokohkan sikap keislaman dan kebangsaan untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia, serta mengarusutamakan Islam wasathiyah untuk peradaban dan perdamaian dunia, sekaligus menyongsong kebangkitan NU Abad Kedua.
Hal lain yang ditekankan PCINU AS-K adalah komitmen PBNU untuk mempertahankan kesuksesan organisasi yang dicapai dalam kepemimpinan KH Said Aqil Siroj, selain terus melakukan konsolidasi berbagai badan otonom NU. PCINU AS-K juga mendorong penghargaan hak-hak menyeluruh perempuan dan kelompok rentan lain serta membumikan sikap dan perilaku inklusif dalam pergaulan sosial dan organisatoris.
Terpilihnya kepemimpinan PBNU Masa Khidmah 2021-2026 ini, lanjutnya, menunjukkan signifikansi terbangunnya tradisi pemilihan yang dilakukan dengan cara-cara berdemokrasi yang santun, sehat, langsung, umum, bebas dan rahasia.
Selain itu, kedewasaan para muktamirin dalam mengemban amanah dari anggota yang diwakilinya juga menjadi salah satu kunci bagi proses penyelenggaraan pemilihan yang meneruskan tradisi kelembagaan Nahdlatul Ulama.
PCINU AS-K juga berharap tradisi baik yang berdasarkan kepada nilai-nilai yang baik ini semakin diselenggarakan oleh lembaga-lembaga dan badan otonom di dalam organisasi NU guna mengembangkan estafet kepemimpinan dan regenerasi secara sehat, bermartabat dan berkelanjutan.
"Kami siap mendukung dan berkoordinasi dengan PBNU, berbagai badan otonom NU, PCI, dan lembaga lain demi pencapaian harapan-harapan tersebut melalui berbagai program nyata," pungkas PCINU AS-K.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin