Hari Lingkungan Hidup Nasional, Momentum Tingkatkan Kesadaran Pelestarian Alam
Rabu, 10 Januari 2024 | 17:00 WIB
Jakarta, NU Online
Hari Lingkungan Hidup Indonesia diperingati pada 10 Januari setiap tahunnya. Momentum ini ditujukan sebagai bentuk peringatan untuk melestarikan lingkungan.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) Maskut Candranegara mengatakan, peringatan Hari Lingkungan Hidup bukan hanya seremonial, tetapi juga menjadi panggilan untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan masyarakat dalam melindungi serta melestarikan alam.
"Peringatan Hari Lingkungan Hidup memiliki makna untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan masyarakat dalam melindungi dan melestarikan lingkungan hidup," kata Maskut kepada NU Online, Rabu (10/1/2024).
Maskut menyebut, salah satu tujuan peringatan ini adalah meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan hidup, hutan, dan ekosistem yang ada di dalamnya. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam mengurangi polusi sampah plastik, yang menjadi permasalahan serius bagi lingkungan.
"Kami mengajak semua masyarakat secara bersama-sama untuk berkontribusi dalam mengurangi polusi sampah plastik," kata dia.
Maskut menyoroti bahwa meskipun pemerintah telah berupaya secara regulatif untuk menangani krisis lingkungan hidup, pelaksanaannya masih belum merata di berbagai daerah.
"Secara regulasi upaya pemerintah dalam menangani krisis lingkungan hidup sudah maksimal, akan tetapi di tingkat pelaksanaannya yang belum maksimal," ucap dia.
Beberapa masalah, seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) perumahan, industri, rumah sakit, dan pusat bisnis, masih kerap tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
Dalam pandangannya, Maskut mendesak pemerintah untuk lebih serius dalam menangani masalah lingkungan hidup, mengingat hal ini menjadi isu global yang memerlukan perhatian serius.
"Pemerintah ke depan harus lebih serius lagi dalam penanganan masalah lingkungan hidup, karena masalah lingkungan hidup menjadi isu global," tuturnya.
Maskut mengingatkan, menjaga kelestarian lingkungan bukanlah tanggung jawab pemerintah semata. Masyarakat juga memiliki peran penting, seperti petani yang diimbau untuk bercocok tanam dengan benar.
Upaya lainnya termasuk menggunakan produk kerajinan dalam negeri, menjaga flora dan fauna yang mulai langka, menjaga kelestarian hutan lindung, dan melakukan analisis dampak lingkungan (Amdal) serta reboisasi.
Dengan menjalankan tindakan-tindakan tersebut secara berkelanjutan, masyarakat diharapkan mampu memaknai peringatan Hari Lingkungan Hidup dengan benar dan berkontribusi positif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Bila hal-hal tersebut diatas dapat dilakukan terus menerus, maka masyarakat telah mampu memaknai peringatan lingkungan hidup dengan benar," pungkasnya.