Nasional

Hari Santri, 2.500 Bibit Mangrove Bakal Ditanam di Surabaya dan Probolinggo

Senin, 16 Oktober 2023 | 17:30 WIB

Hari Santri, 2.500 Bibit Mangrove Bakal Ditanam di Surabaya dan Probolinggo

Logo Hari Santri 2023. (Foto: Kemenag)

Jakarta, NU Online 

Tinggal menghitung hari, Peringatan Hari Santri 2023 akan segera diselenggarakan. Puncak peringatan Hari Santri yang mengusung tema Jihad Santri, Jayakan Negeri ini akan berlangsung di Surabaya, Jawa Timur.


Kegiatan Hari Santri 2023 dibagi menjadi lima klaster yang puncaknya dilaksanakan pada Ahad 22 Oktober 2023. Terdapat sejumlah rangkaian kegiatan dalam perayaan Hari Santri 2023, termasuk penanaman bibit mangrove.


Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Wasekjen PBNU) Safira Rosa Machrusah mengatakan bahwa agenda penanaman bibit mangrove akan dilakukan di dua titik pada 20 Oktober 2023. Kedua titik tersebut meliputi Pantai Permata di Probolinggo dan Romokalisari, Surabaya.


“Tanggal 20 Oktober 2023 di Pantai Permata Probolinggo dan Romokalisari, Surabaya,” ungkap Rosa saat dikonfirmasi NU Online, Senin (16/10/2023).


Sedikitnya terdapat 2.500 bibit mangrove yang akan ditanam. Kegiatan penanaman mangrove dimulai pada 7 pagi dan melibat pengurus cabang NU setempat, Banser, Dinas Perhutanan, dan PBNU.


Rosa menutur, pemilihan dua titik tersebut sebagai lokasi penanaman mangrove bukanlah tanpa alasan. Secara lokasi, kedua tempat tersebut terdapat cukup banyak pesantren.


“Di Surabaya, karena semangatnya hari santri berasal dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan di Surabaya. Kalau di Probolinggo, karena lokasi di Pantai Pasuruan sama sekali kurang memadai. Jadi, pilihan luar Surabaya adalah di Probolinggo,” jabar dia.


Sebelumnya, Ketua PBNU H Umarsyah mengatakan kegiatan Hari Santri 2023 dibagi menjadi lima klaster. Klaster pertama upacara di pagi hari tanggal 22 Oktober 2023. Klaster kedua resepsi malam hari tanggal 22 Oktober 2023 yang berisi seremoni, pagelaran, dan hiburan.


“Klaster ketiga yaitu kirab, shalawat, dan jalan sehat. Untuk shalawat dibagi menjadi dua, pertama pembacaan shalawat nariyah oleh masjid, pesantren, dan PCNU seluruh dunia. Kedua, shalawat bersama Habib Syech. Sementara itu jalan sehat akan dilakukan di masing-masing PCNU. Lalu untuk kirab akan menziarahi makam dan pesantren yang memiliki nilai historis,” ujar Umarsyah pada Rapat Koordinasi Hari Santri di kantor PBNU, Selasa (26/9/2023) lalu.


Sementara klaster keempat bakti sosial, meliputi bazar, pengobatan gratis, bersih-bersih pesantren, sanitasi, bantuan air bersih, bersih-bersih pantai sekaligus penanaman mangrove, dan pameran karya ulama Nusantara.


“Klaster kelima, ada perlombaan, meliputi olahraga, kesenian, dan budaya,” ujar dia.