Jakarta, NU Online
Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) bakal memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-70 pada Sabtu (27/9/2025). Ketua Panitia Harlah ke-70 Sarbumusi Agung Prastowo mengatakan bahwa acara puncak bakal digelar di Taman Ismail Mazuki, Jakarta, pada Ahad (28/9/2025).
Agung menjelaskan, tema Harlah ke-70 Sarbumusi bertajuk Sarbumusi Berbudaya, Sarbumusi Berdaya. Perayaan kali ini, lanjutnya, juga mengusung semangat untuk memperkuat budaya kerja dalam rangka membangun pekerja yang berdaya.
“Semangat kita di harlah ke-70 ini memperkuat budaya kerja kita, Mas, untuk membuat pekerja berdaya. Makanya temanya Sarbumusi Berbudaya, Sarbumusi Berdaya,” katanya kepada NU Online pada Seni (22/9/2025).
Ia menambahkan bahwa budaya-budaya baik di tempat kerja perlu diperkuat untuk menunjang produktivitas dan daya saing pekerja Indonesia.
“Budaya-budaya baik di tempat kerja harus kita perkuat untuk meningkatkan produktivitas, Mas,” jelasnya.
Pada peringatan harlah itu, Sarbumusi akan meluncurkan program strategis, perhelatan kebudayaan seperti pembacaan Sajak dan Buruh Berbudaya, Teatrikal Keringat Buruh, Darah Kemerdekaan, serta Orasi Kebudayaan dengan tajuk Membaca Ulang Kemerdekaan dari Mata Buruh dan Kebudayaan.
Agung berharap, momentum Harlah ke-70 ini menjadi tonggak penting dalam menjadikan organisasi sebagai wadah inklusif bagi seluruh pekerja di Indonesia.
“Harapannya, di ulang tahun ke-70 ini, Sarbumusi menjadi rumah besar untuk seluruh buruh atau pekerja di Indonesia. Menjadi serikat yang modern, produktif, dan berkualitas. Kami ingin banyak berkontribusi untuk penciptaan lapangan kerja berkualitas,” tegasnya.
Ia mengkonfirmasi bakal mengundang sejumlah tamu seperti Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli.
Unduh logo Harlah ke-70 Sarbumusi di sini.
Sebagai informasi, K-Sarbumusi merupakan badan otonom NU yang lahir di pabrik gula Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur pada 27 September 1955 atas rekomendasi Muktamar Ke-20 NU tahun 1954 di Surabaya, Jawa Timur. Organisasi ini didirikan oleh NU dalam upaya memberi perlindungan kepada kaum buruh.
Dikutip dari Buku Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama Keputusan Muktamar Ke-34 NU, Sarbumusi adalah badan otonom untuk anggota Nahdlatul Ulama yang berprofesi sebagai buruh, karyawan, atau tenaga kerja.