Nasional

Haul Ke-16 Gus Dur, Alissa Wahid Soroti Kebijakan Pemerintah yang Tak Berpihak pada Rakyat

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:30 WIB

Haul Ke-16 Gus Dur, Alissa Wahid Soroti Kebijakan Pemerintah yang Tak Berpihak pada Rakyat

Alissa Wahid. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Menjelang peringatan wafat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ke-16 pada 2025, Ketua Pelaksana Haul Gus Dur, Alissa Wahid, menegaskan bahwa haul bukan sekadar seremoni doa dan tahlil, melainkan momentum refleksi kebangsaan.


Alissa menilai, setelah 16 tahun kepergian Gus Dur, banyak cita-cita yang diperjuangkan almarhum belum sepenuhnya terwujud, khususnya terkait posisi rakyat dalam kebijakan negara.


“Marilah kita jadikan haul ini sebagai ruang refleksi: apakah rakyat Indonesia sudah benar-benar menjadi pihak yang mendapatkan manfaat dari kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Alissa dalam unggahan di akun resmi Haul ke-16 Gus Dur, dikutip NU Online, Rabu (17/12/2025).


Ia menyoroti bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. Menurutnya, peristiwa tersebut menjadi cermin kegagalan penerapan prinsip demokrasi yang sejatinya berangkat dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.


“Bencana di Sumatra menunjukkan bagaimana kebijakan yang tidak memihak rakyat, tidak melibatkan rakyat, dan tidak dilaksanakan demi kepentingan rakyat, berakibat fatal bagi kemaslahatan mereka,” tegasnya.


Alissa menambahkan, tidak sedikit kebijakan yang lahir dari mandat politik justru berujung pada mafsadah atau kerusakan, sehingga menjadi problem serius bagi masyarakat di tingkat akar rumput.


“Oleh karena itu, Haul Gus Dur 2025 akan mengangkat tema ‘dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat’, sebagaimana nilai-nilai yang dahulu selalu diperjuangkan oleh almaghfurlah Gus Dur,” katanya.


Haul ke-16 Gus Dur rencananya akan dihadiri sejumlah tokoh nasional dan ulama. Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh dan KH Mu’adz Thohir dijadwalkan hadir, sementara doa dan tahlil akan dipimpin oleh KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).


Sejumlah tokoh nasional seperti Mahfud MD dan Ibu Sinta Nuriyah Wahid juga dijadwalkan hadir. Acara akan dimeriahkan testimoni tokoh Cak Kirun, penampilan Budi Cilok bersama Michail Abel Firdausi (saksofon), serta Aurora Maica, cucu Gus Dur.


Selain itu, pembacaan tilawatil Qur’an akan dibawakan Miftah Farid, dilanjutkan shalawat oleh Azzam Nur Mukjizat dan hadrah dari Shoutul Munawwaroh.