Imam Besar Masjid Istiqlal: Syukuri Nikmat Kemerdekaan yang Sedemikian Mahal
Sabtu, 15 Agustus 2020 | 04:05 WIB
Jakarta, NU Online
Usai Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka memperingati HUT ke-75 RI di Gedung DPR-MPR RI, Jumat (14/8), Imam Besar Istiqlal KH Nasaruddin Umar membacakan sebuah untaian doa yang menyentuh hati.
“Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim. Dalam keadaan seperti apa pun, hamba-Mu wajib mensyukuri nikmat kemerdekaan yang sedemikian mahal telah Engkau anugerahkan kepada kami. Secara khusus hari ini, kami bersyukur karena meskipun berada di tengah ancaman musibah pandemi Covid-19, Engkau masih memeberikan semangat dan kekuatan kepada kami untuk menyelenggarakan Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI,” ungkapnya.
Wakil Menteri Agama RI 2011-2014 ini mengatakan bahwa sidang tersebut adalah sebuah agenda kenegaraan yang dilakukan bangsa Indonesia guna memaknai proklamasi kemerdekaan yang ke-75, tiga hari mendatang.
“Ya Allah, Ya Hannan, Ya Mannan. Berikanlah kekuatan dan daya tahan terhadap bangsa kami untuk bisa beradaptasi dengan berbagai cobaan dan tantangan. Anugerahkanlah kecerdasan, kemampuan, kewibawaan, dan keikhlasan kepada segenap pemimpin kami. Baik pemimpin formal maupun pemimpin informal,” harapnya.
Pemimpin-pemimpin tersebut, lanjutnya, agar bisa memimpin masyarakat dengan baik dan berkah. Sehingga senantiasa dijauhkan dari berbagai fitnah dan perpecahan diantara anak bangsa. Ia juga memohon agar bangsa Indonesia diperkuat dalam satu ikatan kekeluargaan, supaya bisa mewariskan bangsa yang tangguh kepada generasi selanjutnya, di bawah panji NKRI.
“Ya Allah, Ya Jabbar, Ya Qahhar. Berikanlah kekuatan dan semangat kepada kami, untuk bisa melewati semua tantangan dan cobaan. Kami yakin, seberat apa pun sebuah tantangan dan cobaan, jika Engkau hadir bersama kami, maka Insyaallah semuanya akan menjadi ringan bagi kami,” ucap kiai kelahiran Ujung-Bone, Sulawesi Selatan ini.
Dari lubuk hati yang terdalam, ia meminta kepada Allah agar diperkenankan memohon supaya Allah tidak pernah meninggalkan bangsa Indonesia. Sehingga Allah dapat membantu bangsa Indonesia untuk sesegera mungkin melewati musibah pandemi Covid-19 ini dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya.
“Ya Allah, Ya ‘Alim, Ya Nashir. Semoga arwah saudara-saudara kami yang gugur karena virus Covid-19, khusunya kepada para dokter, perawat, dan petugas kesehatan, Engkau terima baik di sisi-Mu. Jadikanlah mereka sebagai syuhada. Sebagaimana yang disabdakan Rasul-Mu Muhammad Saw, orang yang meninggal karena wabah penyakit menular adalah mati syahid,” ungkapnya.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini berharap agar orang-orang yang gugur karena Covid-19 di akhirat nanti, digabungkan bersama para syuhada yang gugur di medan perjuangan dalam rangka merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Ya Allah, Ya ‘Afuw, Ya Ghafur. Ampunilah seluruh dosa-dosa dan kekeliruan kami, para orangtua dan pemimpin kami, jauhkanlah kami dan bangsa kami dari segala bentuk fitnah bencana dan petaka yang dapat menjadikan bangsa kami terpuruk,” tandas Kiai Nasar.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad