Nasional

Ini 3 Ciri Haji Mabrur dan ‘Hadiah’ yang Didapat dari Allah

Ahad, 16 Juli 2023 | 07:00 WIB

Ini 3 Ciri Haji Mabrur dan ‘Hadiah’ yang Didapat dari Allah

Ilustrasi jamaah haji.

Jakarta, NU Online
Saat ini jamaah haji sudah berangsur-angsur kembali ke Tanah Air setelah melaksanakan ibadah rukun Islam kelima di Tanah Suci. Lantunan doa yang paling sering diungkapkan kepada seluruh jamaah setelah kembali ke Indonesia adalah harapan agar mereka menjadi haji yang mabrur dan diterima oleh Allah swt.


Dalam artikel NU Online berjudul Tiga Ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah dijelaskan bahwa haji mabrur menurut bahasa adalah haji yang baik atau yang diterima oleh Allah swt.


Sedangkan menurut istilah syar’i, haji mabrur ialah haji yang dilaksanakan sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dengan memperhatikan berbagai syarat, rukun, dan wajib, serta menghindari hal-hal yang dilarang (muharramat) dengan penuh konsentrasi dan penghayatan semata-mata atas dorongan iman dan mengharap ridha Allah.


“Predikat mabrur memang hak prerogatif Allah swt untuk disematkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Tetapi seseorang yang dapat meraih haji mabrur pasti memiliki ciri-ciri tersendiri,” kata Ustadz M Alvin Nur Choironi, penulis artikel tersebut, sebagaimana dikutip NU Online, Ahad (16/7/2023).


Berdasarkan dua hadit Rasulullah, ia menyebutkan bahwa ada 3 ciri jamaah yang mendapatkan predikat mabrur. Pertama, santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam). Kedua, menebarkan kedamaian (ifsya’us salam) Ketiga, memiliki kepedulian sosial yaitu mengenyangkan orang lapar (ith’amut tha’am).


“Dari tiga ciri ini, bisa disimpulkan bahwa predikat mabrur yang diraih oleh seseorang yang telah menjalankan ibadah haji sebenarnya tidak hanya memberikan dampak terhadap kehidupan orang tersebut, melainkan juga berdampak besar kepada sisi sosial di lingkungan orang yang berangkat haji tersebut,” jelasnya.


Kemudian, lanjut dia, Allah juga sudah menyediakan ‘hadiah’ bagi jamaah yang meraih predikat takwa yang ditegaskan pula dalam hadits Nabi Muhammad saw riwayat Imam al-Bukhari yang menyebutkan bahwa tidak ada balasan yang pantas diberikan bagi haji mabrur kecuali surga.


Selain mendapatkan pahala berupa surga, dalam hadits lain yang juga diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari disebutkan bahwa siapa saja yang berhaji dan tidak berbuat rafats dan tidak berbuat fasik, maka ia akan kembali suci seperti hari dilahirkan oleh ibunya.


Pada tahun ini, pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci sudah dilakukan dalam kondisi normal setelah beberapa tahun dilakukan terbatas dampak wabah Covid-19 yang menjalar di seluruh dunia. Pada tahun 2023, Indonesia mendapatkan total kuota jamaah dari pemerintah Arab Saudi sebesar 229.000.


Awalnya, Indonesia hanya mendapat 221.000 orang yang terdiri dari 203.320 kuota jamaah haji reguler dan 17.680 kuota jamaah haji khusus. Namun kemudian, Indonesia mendapatkan kuota tambahan jamaah sebanyak 8.000 orang.