Nasional

Ini Skema Pembacaan Shalawat Nariyah 1 Miliar

Ahad, 9 Oktober 2016 | 14:02 WIB

Jakarta, NU Online 
Pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak 1 miliar yang akan dilakukan warga NU seluruh dunia pada tanggal 21 Oktober malam mendatang dengan skema satu paket 4444. Jumlah tersebut merupkan ijazah masyhur yang ada di kalangan kiai-kiai NU.

Menurut salah seorang panitia, Muhammad Aqil Irham, pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan melalui warga NU yang berada di majelis ta’lim dan pondok pesantren dan warga NU yang dikoordinir secara struktur. 

Untuk majelis ta’lim dan pesantren bisa saja satu majelis mengambil paket lebih dari satu satu, tergantung jumlah jama’ahnya. 

“Tapi paket minimal satu majelis satu paket yaitu 4444,” katanya ketika dihububungi NU dari Jakarta, Sabtu (8/10). 

Kalau jumlah jama’ah atau santri pondok pesantren yang turut serta pada peringatan Hari Santri tersebut berjumlah ribuan, bisa mengambil paket besar misalnya 125, atau 250 paket.

“Satu paket itu bisa dihabiskan oleh 25 orang santri di mana setiap santri membaca sekitar 177 kali. Bila 1 paket dihabiskan oleh 44 santri, maka setiap santri cukup membaca satu putaran tasbih ditambah 2 yaitu 101 kali baca. Jadi jumlah paket bisa 1, 15, 25, 125, 250 tergantung jumlah kehadiran jamaah,” jelas Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ini.   

Sedangkan pelaksanaan untuk tingkat struktur NU, PBNU memberlakukan 3 cluster. Cluster 1 A berbasis  Ranting (desa) diberlakukan untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah. Cluster 1B berbasis MWCNU (kecamatan) diberlakukan untuk Jawa Barat, Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. 

Sementara cluster II, lanjutnya, berbasis PCNU (kabupaten) dan sebagian MWCNU. Terakhir, cluster III hanya berbasis PCNU. Cluster tersebut diberlakukan kepada Nusa Tenggara Timur, Papua, Maluku dan lain-lain. 

Pembacaan Shalawat Nariyah secara serentak tersebut diperkirakan akan dilakukan di sepuluh ribu tempat. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Rais ‘Aam PBNU akan hadir pada di tempat berbeda untuk turut serta membaca Shalawat Nariyah tersebut. (Abdullah Alawi)


Terkait