Pertemuan antara Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini berlangsung hangat dengan membahas rencana pelaksanaan muktamar, terutama menjelang satu abad usia NU. (Foto: Maulana Nur)
Jakarta, NU Online
Menjelang pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang akan digelar di Provinsi Lampung, pada 23-25 Desember 2021 mendatang, pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersilaturahim di kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Rabu (20/10/2021) siang.
Pertemuan antara Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini berlangsung hangat dengan membahas rencana pelaksanaan muktamar, terutama menjelang satu abad usia NU.
“Alhamdulillah silaturahim bersama KH Miftachul Akhyar, KH Said Aqil Siroj, dan Gus Yahya Cholil Staquf. (Membahas) Muktamar NU ke-34, menuju satu abad NU: membangun kemandirian warga NU sebagai pilar pemersatu bangsa,” kata Sekjen Helmy, melalui akun Instagram pribadinya.
Ditemui NU Online di ruangannya, Helmy menuturkan bahwa Muktamar ke-34 NU dapat dipastikan berlangsung di Lampung. Pembukaan akan dilangsungkan di Pesantren Darussa’adah, Mojoagung, Gunungsugih, Lampung Tengah. Pesantren ini di bawah asuhan Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Muhsin Abdillah.
“Sudah pasti di Lampung. Pembukaan di Pesantren Darussaadah,” terang pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 49 tahun lalu itu.
Dikutip dari NU Online Lampung, sebelumnya Tim Ad Hoc PBNU yang dipimpin KH Imam Aziz sudah mengunjungi beberapa lokasi muktamar yang akan digunakan sebagai arena muktamar di Lampung. Di antaranya UIN Raden Intan, Universitas Malahayati, Kampus Itera, Kampus Unila, Islamic Center, dan Pesantren Darussaadah.
Tim dari PBNU bersama PWNU Lampung pun sudah melakukan komunikasi dengan elemen terkait, seperti Pemerintah Provinsi dan Forkopimda Lampung untuk menjalin sinergi sehingga hajat besar NU itu bisa berjalan dengan sukses, aman, dan lancar di tengah pandemi Covid-19.
Tentang Muktamar NU
Muktamar merupakan forum permusyawaratan tertinggi NU untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan, menyusun program baru, dan memilih pengurus untuk periode selanjutnya. Agenda ini diikuti PBNU, PWNU, dan PCNU yang diwakili rais dan katib syuriyah, serta ketua, sekretaris dan bendahara tanfidziyah. Ditambah sejumlah peserta tambahan yang bisa diusulkan hadir dalam pertemuan itu.
Muktamar NU akan membicarakan dan menetapkan beberapa hal. Pertama, laporan pertanggungjawaban PBNU yang disampaikan secara tertulis. Kedua, membuat AD/ART. Ketiga, menetapkan garis-garis besar program kerja NU lima tahun.
Keempat, membahas masalah-masalah keagamaan dan kemasyarakatan. Kelima, menerbitkan rekomendasi organisasi. Keenam, memilih rais ‘aam dan ketua umum PBNU untuk periode berikutnya.
Selain itu, agenda muktamar juga akan membahas persoalan keagamaan dalam forum bahtsul masail yang dibagi menjadi tiga komisi yaitu komisi waqiiyah, qanuniyah, dan maudluiyah.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad