Jokowi Jamin Perawatan Korban dan Perintahkan Kapolri Usut Aksi Bom Makassar
Ahad, 28 Maret 2021 | 10:30 WIB
Jakarta, NU Online
Presiden Joko Widodo mengaku akan menjamin seluruh biaya pengobatan dan perawatan para korban luka-luka akibat ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, yang terjadi pada Ahad (28/3) pagi.
“Untuk para korban yang luka-luka, kita mendoakan agar segera diberikan kesembuhan dan negara menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban,” tegas Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Ahad (28/3) sore.
Tak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengusut tuntas kasus itu dan membongkar jaringan pelaku teror hingga ke akar. Ia lantas mengutuk aksi terorisme yang membuat 14 orang luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat dari gereja.
“Saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut dan saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan tersebut sampai ke akar-akarnya,” ujar Kepala Negara asal Surakarta, Jawa Tengah ini.
Lebih lanjut ditegaskan bahwa terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Terorisme sama sekali tidak berkaitan dengan ajaran agama apa pun. Sebab semua ajaran agama, katanya, menolak aksi teror dengan alasan apa pun.
Jokowi menekankan, aparat negara tidak akan membiarkan tindakan terorisme semacam itu. Karenanya, masyarakat diimbau agar tetap tenang dalam menjalankan ibadah masing-masing dan bersama memerangi terorisme.
“Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme dan radikalisme, yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan,” tuturnya.
Sebelumnya, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid telah menyampaikan dukacita mendalam atas terjadinya bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, ketika umat Katolik di sana baru saja usai menjalankan ibadah peringatan Minggu Palma jelang Paskah.
Ia menekankan bahwa sekalipun tidak memakan korban jiwa hingga tewas, kecuali pelaku bom bunuh diri itu, tetapi luka batin ini dirasakan oleh seluruh umat Katolik di Indonesia. Terlebih bagi semua warga negara karena telah mengoyak sendi-sendi keberagamaan bangsa.
“Saya berdukacita dan bersolidaritas kepada warga umat Gereja Katedral Makassar. Saya juga sedih dan berduka atas kejadian ini. Memang tidak ada korban jiwa dalam kasus ini, tapi luka batinnya ini tidak hanya kepada mereka di sana, tapi juga umat Katolik seluruh Indonesia, umat Kristen, dan semua warga bangsa,” kata Alissa kepada NU Online melalui sambungan telepon, Ahad siang.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad